"Dan saat bersamaan, melontarkan kata-kata percontohan yang berpotensi sakiti kalangan tertentu," ucapnya.
Halnya, tuturnya lagi, suara toa di Masjid kemudian harus dicontohkan suara binatang tertentu.
"Ini jelas tidak sejalan, tidak senafas, bahkan tidak sampai pada logika," kata Ustadz Adi Hidayat.
Dari sinilah, imbuhnya lagi, akan mengundang saling mencela, menghujat atau menyalahkan.
Baca Juga: Minum Ramuan Tradisional Anti Omicron Ini, Batuk dan Nyeri Tenggorokan Hengkang
"Justru yang diperlukan adalah mengoreksi diri apakah masih mencintai bangsa dan negara," ucapnya.
Ditegaskan, jika masih menyatakan diri saya Pancasila, saya NKRI dan saya mencintainya.
"Maka itu bukan dibuktikan dengan ujaran tapi tindakan dan kebijakan, " ucapnya. ***