Prabu Dewa Niskala memiliki putra bernama Jayadewata atau Raden Pamanahrasa.
Sedangkan Prabu Susuktunggal memiliki putri bernama Kentring Manik.
Dan ketika putra mahkota Kerajaan Galuh Kawali Jayadewata dan putri mahkota Galuh Pakuan Kentring Manik dewasa akhirnya menjadi suami istri.
Saat sudah menikah itulah Jayadewata dinobatkan menjadi Raja Galuh Kawali dan memiliki nama Prabu Guru Dewata Prana.
Karena menikah dengan putri Mahkota Galuh Pakuan maka Jayadewata juga dinobatkan menjadi Raja Galuh Pakuan dan memiliki nama baru Sri Baduga Maharaja Ratu Haji di Pakuan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata.
Baca Juga: HARI VALENTINE, Benarkah Itu Perayaan Kasih Sayang? Begini Sejarah dan Hukumnya dalam ISLAM
Ketika Sri Baduga Maharaja ini menjadi Raja di dua kerajaan, maka Galuh yang sebelumnya menjadi dua akhirnya disatukan kembali.
Hanya saja Nama kerajaan yang dipilih tidak menggunakan nama Galuh lagi tetapi di rubah menjadi Pajajaran.
Dan pusat pemerintahan Galuh Kawali dipindahkan oleh Prabu Siliwangi ke Pakuan Bogor.
Iring iringan rombongan raja pindah dari Kawali ke Bogor menjadi momen langka bagi masyarakat Sunda saat itu.