HARI VALENTINE, Benarkah Itu Perayaan Kasih Sayang? Begini Sejarah dan Hukumnya dalam ISLAM

- 2 Februari 2022, 20:36 WIB
Hari Valentine, sejarah, dan berbagai perayaannya dalam kaca mata Islam. Wajib tahu
Hari Valentine, sejarah, dan berbagai perayaannya dalam kaca mata Islam. Wajib tahu /Pixabay @comfreak/

DESKJABAR - Hari Valentine jatuh pada setiap 14 Februari. Hari ini diyakini oleh banyak orang sebagai hari perayaan kasih sayang.

Valentine identik dengan memberi coklat, bunga, kue, atau hadiah lain kepada pasangan sebagai bentuk kasih sayang.

Bukan hanya kasih sayang pada pasangan yang sudah menikah, bahkan pasangan yang belum menikah pun banyak yang merayakan hari Valentine.

Jelang hari Valentine, berbagai pernak pernik berbentuk hati menghiasi perayaan ini. Karena hati melambangkan cinta dan kasih sayang pada pasangan.

Namun benarkah hari Valentine adalah hari perayaan kasih sayang? Bagaimana sejarah dan hukum Islam memandang hari valentine ini?

Baca Juga: HATI-HATI Puasa di Bulan Rajab Jangan Seperti Ini, Ustadz Ustadz Adi Hidayat Menjelaskan

Mengutip dari muhammadiyah.or.id, “Asal Usul Valentine dan Hukumnya Bagi Muslim”, 13 Februari 2021, begini penjelasan mengenai hari Valentine.

Hari Valentine berasal dari budaya barat atau Eropa, dan tidak ada hubungannya dengan akar budaya Indonesia. Asal mula budaya ini sendiri juga sangat simpang siur.

Ada yang mengatakan hari Valentine berasal dari agama tertentu, ada juga yang bilang Valentine tidak ada kaitannya dengan agama.

Namun ada dua versi sejarah hari Valentine yang beredar luas di masyarakat:

Pertama, versi yang menyebutkan perayaan Valentine berasal dari seorang pemuda di zaman kerajaan Roma bernama Valentine yang menolak untuk menjadi prajurit wajib militer.

Konon, karena Valentine ini hatinya penuh kasih sayang sehingga dia tidak mau berperang ataupun membunuh orang.

Namun pada akhirnya, Valentine dipenjara dan disiksa agar tumbuh kebencian dalam hatinya hingga timbul hasrat membunuh untuk berperang.

Baca Juga: Akibat Kebiasaan Anak, Malaikat Pemberi Rezeki Enggan Masuk Rumah, Ustadz Adi Hidayat Beberkan Kebiasaan Itu

Karena tidak juga berhasil, akhirnya Valentine dihukum mati pada tanggal 14 Februari. Sejak hari itu, setiap tanggal 14 Februari diperingati sebagai hari kasih sayang sesuai karakter Valentine ini.

Versi sejarah kedua, menyebutkan perayaan Valentine berasal dari seorang pendeta bernama Santo Valentine yang hidup di abad ke-3 Masehi.

Raja Romawi, Claudius meghukum Santo Valentinte karena menikahkan seorang pemuda wajib militer dengan kekasihnya. Padahal peraturan kerajaan melarang pemuda wajib militer untuk menikah.

Santo Valentine melawan peraturan tersebut. Dan ini menyulut amarah Raja Claudius. Ia pun akhirnya menghukum pancung Santo Valentine pada 14 Februari 269 M.

Sejak saat itu, dimulailah perayaan hari Valetine setiap tanggal 14 Februari untuk menghormati pendeta Santo Valentine ini yang dianggap berjuang untuk cinta dan kasih sayang.

Baca Juga: Asal Usul NYI RORO KIDUL yang Cantik Jelita: Ini Kata Ustadz Syafiq Riza Basalamah, MENGEJUKAN!

Hukum Islam Terhadap Hari Valentine

Perayaan hari Valentine yang katanya merayakan kasih sayang, nyatanya adalah perayaan yang “melegalkan” hubungan antara laki-laki dan perempuan walaupun belum menikah.

Padahal dalam Islam, jelas-jelas ada batasan antara laki-laki dan perempuan yang tidak boleh dilanggar. Jika dilanggar, jatuhnya menjadi dosa zina.

Islam sendiri pada dasarnya adalah agama kasih sayang. Ini terlihat dari ucapan kita saat hendak memulai sesuatu yakni dengan mengucap basmalah yang artinya, “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Artinya, dasar agama Islam adalah kasih sayang yang berasal dari Allah SWT. Dan dalam Islam, tidak perlu hari khusus untuk merayakan kasih sayang.

Setiap hari kita wajib menunjukkan kasih sayang kita kepada pasangan sah kita, anak, orang tua, tetangga bahkan terhadap anak yatim piatu sekalipun.

Cara menunjukan kasih sayang di dalam Islam adalah tidak dengan cara berkasih-kasihan antar sesama anak muda dalam bentuk pacaran seperti sekarang ini.

Baca Juga: FANTASTIS! Inilah Penghasilan Anjas di Thailand dari Analisa KASUS SUBANG di Kanal YouTube

Karena cara menunjukkan kasih sayang yang dilakukan kebanyakan anak muda dalam bentuk pacaran tersebut, dekat dengan dosa zina. Dan Allah dengan tegas mengingatkan:

“Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk”. (Al-Isra’ayat 32)

Dengan dasar firman Allah tersebut, maka teranglah keharaman perbuatan yang sering terjadi pada perayaan hari Valentine. Dan sebagai muslim muslimah, haram merayakan hari Valentine.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Muhammadiyah.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah