RAJAB 2022, NU Putuskan Awal Rajab 1443 H Jatuh pada Kamis 3 Februari 2022, Ini Alasan Mundur Satu Hari

- 2 Februari 2022, 07:08 WIB
Tim Rukyah Nahdlatul Ulama sedang melakukan pengamatan untuk menentukan awal Rajab yang akhirnya diputuskan pada Kamis 3 Februari 2022
Tim Rukyah Nahdlatul Ulama sedang melakukan pengamatan untuk menentukan awal Rajab yang akhirnya diputuskan pada Kamis 3 Februari 2022 /NU Online

DESKJABAR- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memutuskan bahwa awal Rajab 1443 Hijriah jatuh pada Kamis 3 Februari 2022.

Jadi warga Nahdlatul Ulama (NU) dimanapun berada sudah menjadi keputusan bahwa awal Rajab 1443 Hijriah mundur satu hari menjadi Kamis 3 Februari 2022.

Keputusan tersebut didapat berdasarkan laporan tim rukyat yang tidak melihat hilal di seluruh Indonesia pada Selasa 29 Jumadal Akhirah 1443 atau pada 1 Februari 2022.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Rajab 2022 Lengkap dengan Ketentuan Pelaksanaannya

“Dari 22 titik lokasi rukyatul hilal bil fi'li yang tersebar di delapan provinsi, tidak satu pun yang berhasil melihat hilal. Rata-rata terhalang mendung dan hujan. Dengan demikian, maka umur bulan Jumadal Akhirah digenapkan (istikmal) 30 hari," kata Wakil Ketua Umum PBNU Bidang Keagamaan dan Hubungan Lembaga KH Zulfa Mustofa, dikutip DeskJabar.com dari NU Online, Rabu 2 Februari 2022 pagi.

Dijelaskan, bahwa keputusan itu menurut Kiai Zulfa, berdasarkan tuntunan Roasulullah dan pendapat empat mazhab yakni Imam Syafi'i, Imam Maliki, Imam Hambali dan Imam Hanafi.

Menurut pendapat para ulama, ketika hilal terhalang atau tidak terliat maka usia bulan digenapkan 30 hari.

Dari itulah PBNU mengajak seluruh warga NU untuk mengisi bulan Rajab dengan berbagai amalan kebaikan, sholat, sholawat, dzikir, sodakoh dan puasa serta amal lainnya.

Bulan Rajab adalah salah satu bulan istimewa karena didalamnya turun perintah sholat lima waktu yang diteirma langsun goleh Rasulullah SAW dalam peristiwa Isra Miraj.

Bagi warga NU, Rajab bukan menjadi istimewar karena NU dilahirpa pada bulan Rajab yakni tepatnya pada 16 Rajab 1344 Hijriah.

"Keistimewaan itu semakin bertambah karena dalam kalender hijriah, tahun ini Nahdlatul Ulama memasuki usia ke-99 tahun," ujar penulis kitab Tuhfatul Qashi wa al-Dani, sebuah kitab mengenai sosok Syekh Nawawi Banten itu.

Baca Juga: Cara Do'a Agar Dikabulkan dalam Sujud yang Benar, Ustadz Adi Hidayat: Inilah Posisi Terdekat Dengan Allah

Hilal tidak terlihat

Sebagai informasi, kajian falakiyah LF PBNU menunjukkan posisi hilal terletak jauh di atas ufuk, tepatnya +3 derajat 14 menit 51 detik dan lama hilal 15 menit 23 detik, dengan markaz Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT.

Sementara konjungsi atau ijtimak bulan terjadi pada Selasa 1 Februari 2022 pukul 12:46:14 WIB. Sementara itu, letak matahari terbenam 17 derajat 13 menit 29 detik selatan titik barat, sedangkan letak hilal berada pada posisi 20º 32’ 49” selatan titik barat.

Adapun kedudukan hilal berada pada 3 derajat 19 menit 20 detik selatan matahari dalam keadaan miring ke selatan dengan elongasi 5 derajat 22 menit 35 detik.

Berdasarkan kajian falakiyah yang sama, parameter hilal terkecil terjadi di Kota Jayapura, Papua dengan tinggi 1 derajat 58 menit dan lama hilal di atas ufuk 9 menit 22 detik.

Sementara parameter hilal terbesar terjadi di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat dengan tinggi 3 derajat 19 menit dan lama hilal di atas ufuk 15 menit 41 detik).

Karena di seluruh Indonesia tinggi hilal adalah positif di atas dua derajat, maka pada saat matahari terbenam posisi hilal masih terletak di atas ufuk.

Artinya, tinggi hilal di seluruh Indonesia secara keseluruhan sudah memenuhi kriteria imkanur rukyah (hilal mungkin teramati). Meskipun demikian, karena hilal tidak terlihat, maka Jumadal Akhirah digenapkan 30 hari sehingga awal Rajab jatuh pada Kamis 3 Februari 2022.

Baca Juga: DAHSYAT, Inilah 8 Weton yang Dikawal Khodam Raden Kian Santang, Pemilik Khodam Ini Tahun 2022 Akan Dikuasainya

Sebelumnya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah menginstruksikan para perukyah Nahdlatul Ulama se-Indonesia untuk melaksanakan rukyah awal bulan Rajab 1443 H pada hari Selasa, 29 Jumadal Akhirah 1443 H/1 Februari 2022.

Surat bernomor 74/C.1. 34/01/2022 itu ditandatangani Wakil Ketua Umum KH Zulfa Mustofa dan Wakil Sekretaris Jenderal H Nur Hidayat pada Selasa 1 Februari 2022.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: NU Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah