TERNYATA, Gerbang Masuk Istana Nyi Roro Kidul Ada di Sini, Parangkusumo Yogyakarta

- 28 Januari 2022, 03:46 WIB
Para abdi dalem keraton melakukan ritual Prosesi Labuhan, melarung sesaji untuk Nyi Roro Kidul
Para abdi dalem keraton melakukan ritual Prosesi Labuhan, melarung sesaji untuk Nyi Roro Kidul /ANTARA Foto/Andreas Fitri Atmoko/

DESKJABAR - Jika anda pernah ke Yogyakarta maka pantai Parangkusumo pasti tidak asing di telinga. Dari Yogyakarta hanya berjarak 30km.

Pantai Parangkusumo adalah salah satu tujuan wisata yang terletak di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pantai Parangkusumo mempunyai cerita mistis sendiri yang berkaitan dengan Nyi Roro Kidul, penguasa Laut Selatan.

Diyakini oleh masyarakat, pantai Parangkusumo adalah tempat keramat yang menjadi Gerbang menu ke kerajaan Laut Selatan, Kerajaan Nyi Roro Kidul.

Baca Juga: 3 Rimpang Ini Resep Pria Perkasa kata dr Zaidul Akbar Tahan Lama di Ranjang

Pantai Parangkusumo dulu merupakan tempat bertapa Danang Sutawijaya alias Panembahan Senopati yang dipercaya bertemu dengan Nyi Roro Kidul.

Di atas seonggokan batu, Panembahan bertapa untuk meminta bantuan Nyi Roro Kidul menjadikannya menjadi raja Mataram. Sampai akhirnya datanglah Nyai Ratu di tempat tersebut.

Tempat pertemuan itu dikenal dengan Nama Cepuri, Komplek Cepuri dikelilingi tembok dan ada satu pintu masuk.

Pantai Parangkusumo masih dianggap sakral hingga saat ini, masih banyak orang yang datang untuk berdoa atau bersemedi di sana.

Para peziarah banyak yang datang pada hari- hari tertentu membawa seajian, bunga dan membakar dupa.

Dalam Babad Tanah Jawi, disebut Danang bertapa karena ingin menjadi Raja Mataram. Kemudian Ratu Kidul berjanji membantu mengabulkan keinginannya dan membantu menjaga ketentraman rakyat Mataram hingga turun temurun

Panembahan Senopati diajak Kanjeng Ratu Kidul ke istana keraton laut Selatan di dasar samudera.

Baca Juga: NYI RORO KIDUL Penguasa Pantai Selatan Jawa: Siapa Dia Sebenarnya?, Ustadz Syafiq Riza Basalamah Menjelaskan

Terjalinlah cinta dan itu merupakan awal kisah pernikahan spiritual antara Kanjeng Ratu Kidul dan Danang Sutawijaya.

Dan sebagai imbalannya, Danang Sutawijaya harus secara rutin memberikan persembahan di Pantai Selatan .

Sampai sekarang ritual persembahkan Ini Masih dilakukan , upacara labuhan. Terutama pada tanggal 1 Syura tiap tahunnya.

Kebiasaan ini bermula dari perilaku masyarakat yang meniru gerak-gerik pemimpin mereka.

Konon, ritual ini merupakan permohonan menghilangkan sifat buruk dengan melarung barang-barang ke Laut Pantai Selatan dan sebagai salah satu syarat yang pernah disepakati Panembahan Senopati.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah