Network
DESKJABAR - Bagi masyarakat yang berada di pesisir Selatan Pulau Jawa sudah tidak asing lagi dengan mitos penguasa laut Selatan Nyi Roro Kidul.
Meski sulit untuk dibuktikan kebenarannya, namun sosok Nyi Roro Kidul dipercaya keberadaannya. Tak heran jika hingga kini, masyarakat di pesisir Selatan Pulau Jawa sangat taat terhadap larangan yang menyangkut Nyi Ratu Kidul itu.
Di antaranya jika berkunjung ke Pantai Selatan dilarang memekai baju berwarna hijau. Jika ada yang berani melanggarnya, masyarakat percaya Nyi Roro Kidul akan marah.
Baca Juga: DOSA ZINA BISA TERHAPUS dan Masuk Surga, Ucapkan Kalimat Ini, Melebihi Istighfar Kata Gus Baha
Tidak ada yang tahu memang, kenapa Nyi Roro Kidul akan marah jika ada orang yang memakai baju berwarna hijau saat berkunjung ke pesisir pantai Selatan Pulau Jawa. Yang jelas,larangan ini masih ditaati hingga sekarang/
Dalam salahsatu ceramahnya, Ustadz Syafiq Riza Basalamah pernah membahas mengenai sosok dan mitos Nyi Roro Kidul penguasa laut pantai Selatan Pulau Jawa ini, saat dirinya berkunjung ke Pantai Papuma Jember.
Pantai Papuma Jember yang juga dikenal dengan nama Watu Ulo yang merupakan salah satu wilayah Pantai Selatan yang berada di Pulau Jawa. Watu Ulo kerap disebut sebagai gerbang menuju keraton Nyi Roro Kidul.
"Dikenal Watu Ulo atau Papuma di Jember. Ada satu mitos bahwasanya di Pantai Selatan ini ada penunggunya yang sering disebut Nyai Roro Kidul atau Nyai Blorong," kata Ustadz Syafiq Riza Basalamah
Baca Juga: BANYAK UTANG INGIN SEGERA LUNAS? Gus Baha: Berdoa dengan Cara Wali, BEGINI...
Dikutip DeskJabar.com dari PortalJember.com berdasarkan video dari kanal YouTube MuslimClips, Sabtu 22 Januari 2022, Ustadz Syafiq Riza Basalamah membahas mengenai kebiasaan sebagian orang Islam yang suka meminta perlindungan atau mencari keselamatan dengan memotong kerbau atau sapi, kemudian kepalanya dipersembahkan ke lautan.
