Network
DESKJABAR - Santet atau sihir merupakan bagian dari ilmu hitam yang dimanfaatkan seseorang untuk menyakiti lawan atau seseorang yang dibenci.
Jika dibiarkan, maka pengaruh santet atau sihir akan berakibat fatal pada korban yang dikenai sihir tersebut.
Korban santet atau gendam biasanya tidak akan menyadari kalau dirinya terkena pengaruh santet atau sihir dari ilmu hitam.
Karena biasanya cara kerja santet atau sihir itu sangat halus. Bahkan, santet atau sihir yang dikirim pada seseorang bisa bertahan di tubuhnya dalam waktu lama.
Sehingga lambat laun, pengaruh santet dan sihir tersebut akan memberikan efek buruk jangka panjang terhadap kesehatan orang tersebut.
Bukan hal yang mudah untuk mengetahui sakit yang menimpa seseorang itu karena alasan medis atau alasan metafisik seperti santet dan sihir. Namun tak berarti hal itu tidak bisa dideteksi.
Melansir kanal Youtube Muhammad Faizar Official yang berjudul “LANGKAH MUDAH MENDIAGNOSA JENIS SIHIR” 6 Maret 2021, dijelaskan cara mendiagnosa santet atau sihir sebagai berikut:
Pada saat meruqyah pesakit yang diduga terkena sihir atau santet, bisa dilihat dari kondisi tubuh si pesakit tersebut.
Caranya, biarkan pesakit duduk di lantai. Sambil dia bersender ke dinding dengan rileks. Kemudian kedua kakinya dijulurkan atau diluruskan. Kedua telapak kakinya membentuk huruf V.
Kemudian lihat di antara kedua jempolnya sambil membacakan ayat-ayat Ruqyah: Al Fatiha, ayat kursi, Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas. Lalu tanyakan 7 pertanyaan berikut:
1. Apakah ada kedutan ringan di kedua matanya atau pandangan seperti kabur walaupun hanya sedikit sekali?
2. Apakah melihat beberapa ilusi-ilusi, seperti gambaran manusia, gambaran monster atau gambaran seperti ada tali yang menjulur di kedua matanya atau gambaran seakan-akan ada tengkorak atau tulang belulang?
3. Apakah terasa seperti vertigo atau merasa pusing yang berputar atau merasa berat ketika melihat bagian kedua jempolnya tadi?
4. Apakah merasakan adanya kesemutan di telapak kakinya walaupun hanya sedikit saja?
5. Apakah merasakan ada kedutan-kedutan ringan di bawah sendi lututnya walaupun ringan?
6. Apakah merasakan kedua kakinya itu berdekatan seperti ada magnetnya? Atau malah seperti ingin menjauh satu sama lain?
7. Apakah terlihat di penglihatannya seakan-akan jempolnya itu ada yang lebih besar satu dari yang lainnya? Yang kanan atau kiri?
“Apabila dia telah menjawab 4 poin dari ketujuh pertanyaan tersebut, maka ketahuilah orang tersebut terkena efek buruk dari ilmu sihir yang jahat atau ilmu hitam. Yaitu ilmu yang ingin menyakiti ataupun ingin membunuh,” ujar Muhammad Faizar.
Lalu, apabila orang itu menjawab kurang dari 4 poin dari ketujuh pertanyaan di atas, hal itu menandakan orang tersebut terkena sihir yang membuatnya terkena ilusi-ilusi saja atau di Indonesia disebut gendam.
Muhammad Faizar menjelaskan, apabila dia menjawab “iya” pada soal yang kedua (apakah ada ilusi-ilusi yang muncul setelah dibacakan ayat ruqyah), hal itu menunjukkan pengaruh santet atau sihir sudah betul-betul kokoh tercampur dengan penyakit.
Baca Juga: PRIMBON JAWA: INILAH 8 WETON HARI LAHIR yang Hartanya Makin Melimpah dan Sulit Habis di Tahun 2022
“Atau di keadaan yang lainnya sihirnya sudah terjadi sangat lama hingga membuat terjadinya ilusi-ilusi yang menggambarkan tentang seseorang atau tempat yang asing atau ada buhul,” tuturnya.
Apabila dia menjawab “iya” pada poin nomor 7 (adakah jempol kaki yang nampak lebih besar), tanyakan lagi mana yang lebih besar kanan atau kiri?
Kalau kanan, maka termasuk santet atau sihir yang berasal dari luar tubuhnya. Misalnya, sihir yang dipendam, atau digantung atau ditaburkan supaya terlangkahi korbannya.
Kalau dia menjawab yang lebih besar kiri, maka santet atau sihir tersebut ada dalam tubuhnya. Misalnya santet atau sihir dilarutkan dalam makanan atau dalam minuman korban atau ditiupkan melalui asap rokok atau melalui wewangian yang sudah dimantrai.
Nah, itulah cara mendeteksi apakah santet atau sihir yang bersarang di tubuh seseorang yang merupakan ilmu hitam. Dan cara melawan ilmu hitam hanya satu, yakni dengan terus mendekatkan diri kepada Allah SWT.***
