Anggaran Rp 490 triliun itu menurutnya, realisasinya bisa saja melonjak menjadi 2 sampai 3 kali lipat.
Hal itu belajar dari pengalaman proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung, yang semula diproyeksikan sebesar Rp 60 triliun, melonjak menjadi lebih dari Rp 100 triliun.
Belajar dari Naypyitaw
Ada sejumlah negara, dengan berbagai alasan memindahkan ibu kota negara mereka ke tempat yang baru.
Amerika Serikat (AS) memindahkan ibu kota dari New York ke Washington DC pada tahun 1800-an. Australia, ketika memindahkan ibu kota Melbourne ke Canberra pada tahun 1927.
Pemindahan berjalan lancar dan berhasil. Namun juga ada rencana pemindahan ibu kota negera yang ternyata gagal. Salah satunya adalah ketika Myanmar berencana memindahkan ibu kotanya dari Yangon ke Naypyitaw pada 2005.
Baca Juga: SUBANG TERKINI, Danu Subang : Ga Nyangka Dapat Gaji dari Youtube
Pemindahan itu dilakukan ketika junta militer dikendalikan oleh Jenderal Than Shew dengan alasan saat itu ibu kota Yanggon dinilai sudah sangat padat.
Naypyitaw yang berarti “Istana Kerajaan” terletak di Desa Kyatpyae, Kota Pyinmana, Provinsi Mandalay. Jaraknya 372,8 kilometer dari Yangon. Pemindahan pun dimulai sejak tahun 2001