Network
DESKJABAR - Novia Widyasari (NW) mahasiswi asal Mojokerto yang melakukan aksi bunuh diiri di atas makam ayahnya di Taman Pemakan Islam (TPI) Dusun Sugihan, Sooko Mojokerto, Jawa Timur pada Kamis, 2 Desember 2021 yang lalu ternyata sempat menulis pesan terakhir.
Novia Widyasari menulis curahan hatinya di Instastory miliknya. Tulisan itu bertajuk Red Velvet Terakhir.
Berikut ini tulisan terakhir dari Novia Widyasari seperti dilansir DeskJabar.com dari akun Instagram @noviawidyasr Rabu 8 Desember 2021.
Baca Juga: HARAPAN DANU: TERSANGKA PEMBUNUHAN SUBANG TERTANGKAP Agar Korban Tenang
Baca Juga: DANU BUKAN TERSANGKA, Usai Pemeriksaan Boleh Pulang, Tersangka Pembunuh di Subang Segera Diumumkan
Red Velvet Terakhir
Semenjak kepergian ayah aku tak lagi punya perisai
Ketika ada orang yang menyakitiku aku hanya bisa berlindung di makam ayah bersandar pada pusar terkadang, membuatku merasa lebih tenang
Ibu sibuk menghiburku, menyajikan rawon racikannya menyuapkan sesendok harapan pada "tetap disini sama-sama ya, nak" katanya
Hari itu, rasa sakit itu datang kembali ditemani segala minum favoritku, aku pamit pada dunia, aku ingin menyusul Ayah agar tak ada lagi yang berani menyakitiku.
Tuhan, aku titipkan mama padamu kuatkan ia, tabahkan ia.
Seperti diberitakan, alasan Novia Widyasari mengakhiri hidupnya gegera diperkosa oleh kekasihnya, Randy Bagus Hari Sasongko.
Lebih lanjut Novia Widyasari bahkan dipaksa oleh Randy untuk menggugurkan kandungannya atau aborsi.
Kepergian Novia Widyasari meninggalkan luka mendalam baik untuk keluarga, teman-teman, dan netizen.
Diketahui semasa hidup, Novia Widyasari acap kali membagikan tulisannnya di akun Instagram pribadinya, @noviawidyasr.
Baca Juga: Pemkot Bandung Berikan Uang Kadeudeuh untuk Kontingen PON dan Peparnas, Ini Nominalnya
Bahkan Novia Widyasari juga sempat menulis cerita pendek yang tergabung dalam antologi 'Laras Asa' yang terbit pada April 2021.
Kini pacar korban, Randy Bagus Hari Sasongko telah ditahan oleh pihak berwajib untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatannya.
Randy Bagus Hari Sasongko terancam penjara 5 tahun merujuk kepada Pasal 348 KHUP dan Pasal 55 KHUP mengenai tentang tindakan menggugurkan janin di dalam kandungan.***
