Belajar dari Tragedi Vanessa Angel: INILAH 10 Cara Berkendara di Jalan Tol untuk Menghindari Kecelakaan Fatal

- 4 November 2021, 21:46 WIB
Polisi memeriksa mobil Pajero Sport Vanessa ANgel yang hancur akibat kecelakaan di jalan tol Jombang, Kamis 2 November2021.
Polisi memeriksa mobil Pajero Sport Vanessa ANgel yang hancur akibat kecelakaan di jalan tol Jombang, Kamis 2 November2021. /Tangkapan layar YouTube/Fitra Eri/

DESKJABAR - Kabar duka meninggalnya Vanessa Angel dan Febri Ardiansyah suami, dalam kecelakaan di tol Jombang Kamis 4 November 2021 mengejutkan publik.

Dari keterangan polisi, mobil Pajero Sport warna putih yang ditumpangi Vanessa Angel bersama Febri Ardiansyah dan keluarga rusak parah. 

Mobil Vanessa Angel dan Febri Ardiansyah menabrak beton di pinggir jalan tol di sebelah kiri dengan sangat keras lalu berputar dam mobilnya ancur. 

Sebetulnya apa yang menjadi penyebab utama kecelakaan di jalan tol dan bagaimana cara atau tips mengantisipasi untuk mengurangi risikonya?.

Berikut penuturan Fitra Eri, mantan pembalap yang kini menjadi You Tuber dengan konten khusus otomotif yang dilansir DeskJabar, Kamis 4 November 2021.

Baca Juga: BUNTUT Kecelakaan Maut, Akun Instagram Sopir Vanessa Angel Diserbu Netizen

Menurut Fitra Eri, ada beberapa penyebab umum yang menyebabkan terjadinya kecelakaan di jalan tol.

1. Cuaca: seperti hujan atau angin. Hal ini bisa mempengaruhi stabilitas mobil, daya cengkram mobil, jarak pandang ke depan. Antisipasinya, turunkan kecepatan sesuai yang diizinkan di jalan tol yaitu 60 - 100 km/jam. Dan karena jarak pandang yang terbatas, jaga jarak aman jangan menempel kepada kendaraan yang ada di depan.

2. Kondisi jalan: Jalan tol di Indonesia tidak mulus seperti sutra tapi banyak tambalan-tambalan bahkan ada jembatan yang bisa mengakibatkan mobil melompat saat melewatinya. Untuk mengantisipasi ini tidak lain dengan menurunkan kecepatan jangan melebihi batas kecepatan.

3. Manuver mendadak: Hal ini terjadi kalu tiba-tiba dipotong mobil lain atau tiba-tiba melihat kondisi jalan yang rusak  langsung kaget dan banting stir.

Manuver mendadak ini bisa mengakibatkan mobil melintir dan terbalik, apalagi mobil yang tinggi. Mobil yang tinggi itu memiliki center of gravity yang tinggi pula.

Center of gravity yang tinggi dengan titik tumpu di ban yang paling bawah akan menyebabkan secara natural mobil itu lebih limbung dan lebih sulit dikendalikan pada saat terjadi manuver secara mendadak. 

Antisipasninya,  hindari sebisa mungkin manuver yang mendadak  seperti belok kanan, belok kiri, gas dan rem mendadak. Kalaupun terpaksa, lLakukan sehalus mungkin. 

Baca Juga: Sopir Vanessa Angel Bikin Instagram Story sebelum Peristiwa Kecelakaan Maut Terjadi

4. Ban botak: Ban botak sangat berbahaya terutama di saat hujan karena ban yang botak tidak memiliki alur untuk membuang air. Dan ketika hujan bisa menyebabkan aqua planing, yang membuat mobil itu mengambang di atas air dan tidak bisa dikendalikan sama sekali. 

Antisipasnya, ban harus diganti jangan menunggu botak. Pada ban itu ada yang namanya trap ware indicator seperti gundukan atau benjolan yang ada di tengah alur pembuangan air . Nah kalo gundukan itu sudah mengenai tapak atau sudah sejajar artinya ban itu harus diganti.

Jadi bukan menunggu habis total 100 persen. Sebab jika sudah habis 100 persen bukan hanya saat basah tapi saat kering juga itu karakter karet ban sudah berbeda dengan yang masih baru. Jadi ban botak jangan dipakai untuk bepergian apalagi di tol.

5. Genangan air: Genangan air lebih berbahaya jika ban botak. Namun genangan air juga bisa membuat aqua planing pada mobil yang bannya masih bagus, jika genangannya terlalu dalam dan mobil terlalu cepat. 

Jadi biar aman jangan melewati genangan air. Jika terpaksa tidak bisa menghindari genangan air, jangan menuver mendadak.  Jika sudah menginjak genangan air usahakan stir tetap lurus.  Kalau misalnya terjadi aqua planing arahkan mobil ke arah yang benar. 

Ingat belum tentu mengerem akan menyelesaikan masalah karena begitu mengerem mendadak malah mobil itu terkadang bisa  lebih hilang kendali. Jaga setir tetap lurus kurangi kecepatan secara gradual

6. Over speed: Di ruas jalan tol yang kosong, melaju dengan kecepatan 100 km perjam memang rasanya seperti pelan. Harap diingat, jarak pengereman dari 100 km perjam sampai 0 (berhenti) itu 45 sampai 50 meter. Jika kecepatan dinaikkan menjadi 200 km perjam jarak itu bukan 90 meter tapi 200 meter baru mobil bisa bethenti. 

Baca Juga: Polisi Beberkan Kecepatan Mobil yang Ditumpangi Vanessa Angel dan Suami yang Alami Kecelakaan

Over speed juga membuat mobil lebih sulit dikendalikan jika tiba-tiba mobil melintir atau tiba-tiba harus mengerem mendadak atau harus bermanuver,  jauh lebih sulit dikendalikan. 

Yang  paling aman berkendara di jalan raya adalah mengikuti flow mobil yang lain jangan lebih cepat karena perbedaan kecepatan inilah yang membuat kecelakaan terjadi

7. Tidak menjaga jarak aman: Hal ini sangat berkontribusi pada saat terjadi kecelakaan beruntun. Menjaga jarak aman adalah keharusan. Gunakan metode waktu detik. Mobil kita minimal harus berada 2 detik dari kendaraan di depan jika keadaan kering. Jika keadaan basah minimal 3 detik ke depan jangan lebih dekat. 

Bagaimana cara menghitung 2 detik, atau 3 detik?. Caranya, jika mobil di depan kita melewati satu patokan misalnya tiang listrik, rumah  atau pohon, dalam hati kita menghitung sesuai hitungan detik. Mislanya 1 detik, dua detik, tiga detik. Jika mobil lita melewati patokan itu sesuai hitungan kita, berarti mobil kita aman. 

Jika dalam keadaan macet, patokannya jika kita tidak bisa melihat ban belakang mobil di depan berarti jarak kita terlalu dekat. 

8. Hiang konsentrasi: Penyebabnya bisa macam-macam . Yang paling sering karena distraction atau gangguan. Bisa datang dari penumpang, dari anak yang mengganggu, atau melakukan aktivitas lain sambil nyetir seperti makan, mengguanakan HP. Itu semua bukan hanya mengganggu pikiran tapi juga pandangan kita. Jadi hinfari melakukan hal itu selama menyetir. 

9. Lelah/mengantuk: Hal ini sangat manusiawi  tapi juga  sangat berbahaya. Cara mencegahnya, jika perjalanan jauh usahakan ada driver pengganti setiap dua jam atau tergantung datangnya kantuk. 

Dan sebisa mungkin menyetirlah  di jam biologis kita. Misalnya kalau kita bangun di pagi hari maka usahakan mulai nyetir di pagi hari jangan berkendara di tengah malam dimana kita biasa tidur. 

Baca Juga: Anak Vanessa Selamat, Sopir dan Babysitter Asal Bandung Luka, Saat Kecelakaan Maut Mobil Plat Nomor B 1264 BJU

Rasa kantuk juga muncuk biasanya bukan karena lelah tapi juga karena suara yang konstan. Misalnya suara jalan, suara musik, suara desiran angin yang konstan juga bisa membuat ngantuk padahal itu bukan waktunya kita bisanya tidur. 

Solusi jika ngntuk jangan berjkendara ganti oleh yang lain atau cari rest area untuk beristirahat tidur sebentar saja. Khusus untuk lelah, karena ini tidak ada obatnya tidak ada jalan lain wajib istirahat karena itu isyarat tubuh yang membutuhkan istirahat. 

Rencanakan perjalanan kita jangan sampai melebihi titik lelah kita, jangan sampai melewati jam biologis kita. 

10. Ban becah: Ban becah sebenarnya tidak seharusnya menimbulkan kecelakaan yang fatal atau bisa diminimalkan. Caranya: Saat ban pecah jangan panik dan kaget. 

Jangan menginjak rem sama sekali. Kenapa?  karena begitu menginjak rem dimana salahsatu ban pecah mobil akan melintir seketika. Kita tahu, saat menginjak rem tenaga rem akan disalurkan ke 4 roda. 

Bayangkan ada satu roda yang tidak punya traksi karena bannya meledak dan di sisi lain ada satu roda yang daya cengkramnya masih bagus. Ini akan terjadi ketimpangan daya cengkram antara kanan dan kiri mobil yang membuat mobil menjadi limbung tidak stabil dan bisa menyebabkan melintir. 

Jadi, jangan mengerem ketika mendengar suara ban pecah. Pegang stir tahan stir supaya lurus dan kurangi gas secara perlahan sampai gas dilepas. Ketika mobil dalam keadaan terkendali pelan-pelan minggirlaj  ke kiri dan jangan lupa gunakan lampu seign. 

Setelah kecepatan mobil di bawah 30 km perjam baru mengnjak rem pelan-pelan dan tetap hati-hati karena masih ada kemungkinan stri membanting ke satu arah.

Nah begitulah tips dan antipasi berkendara di jalan tol atau di jalan umum agar terhindar dari kecelakaan atau meminimalisir seperti yang dialami Vanessa Aggel dan Febri Ardiansyah sebagaimana dituturkan Fitra Eri dalam kanal You Tubenya @Fitra Eri.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: You Tube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah