Baca Juga: Polisi Gerebek Kantor Pinjaman Online Cepet Cair yang Meresahkan Masyarakat, Amankan Empat Karyawan
Bahkan, disebutkan, ada pula beredar seolah hadits untuk merayakan kehadiran Nabi Muhammad SAW, yang artinya, “Barangsiapa yang mengagungkan hari kelahiranku, wajib mendapatkan syafaatku, itu bohong ! Nabi Muhammad SAW tidak pernah berucap seperti itu,” terang Buya Yahya.
Lain halnya soal merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, disebutkan Buya Yahya, itu adalah ada jelas syariatnya.
“Ini lebih berkaitan dengan bergembira dengan Nabi Muhammad SAW, dengan menegakan syariat, dan menjalankan Sunnah, itu boleh ! Cuma kita tidak usah mendatangkan hadits palsu,” ucap Buya Yahya.
Ia pun mengingatkan sejumlah pihak, jangan berdusta atas nama Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: Akhirnya Buka Suara! Ini Tanggapan Salt Entertainment Terkait Rumor Kim Seon Ho
Menurut Buya Yahya, biasanya yang kemudian membuat dan menyebarkan hadits palsu, adalah diantara sebagian ahli maulid itu sendiri.
Saking latah karena indahnya, kata Buya Yahya, kemudian membuat atau menyebarkan hadits palsu, yang sebenarnya tidak ada dari Nabi Muhammad SAW. “Itu haram hukumnya,” tegas Buya Yahya.
Keterangan Buya Yahya ini menjawab pertanyaan dari publik Islam, terkait banyaknya hadits yang dimunculkan sejumlah pihak setiap Maulid Nabi Muhammad SAW.
Namun, diantara banyak hadits beredar, umat Islam harus mengetahui dan mewaspadai, apakah hadits itu benar adanya, atau palsu yang dimunculkan sejumlah pihak untuk menyesatkan.