Network
Menurut Mulyo, pihaknya sangat berharap stasiun-stasiun televisi bisa memahami sensitivitas dan etika kepatutan publik terhadap pelecehan seksual maupun pencabulan.
"Kami berharap seluruh lembaga penyiaran memahami sensitivitas dan etika kepatutan publik terhadap kasus yang telah menimpa yang bersangkutan dan sekaligus tidak membuka kembali trauma yang dialami korban," tuturnya.
Sorotan publik
Seperti diketahui, kebebasan Saipul Jamil pada 2 September 2021 lalu, menjadi sorotan public, karena dia disambut bagaikan pahlawan dengan kalungan bunga.
Presenter Nazwa Shihab tak mampu menyembunyikan keresahannya dengan pembebasan Saipul Jamil. Perilaku ini lama kelamaan bisa membuat "pemakluman" atas kekerasan seksual terhadap dua remaja yang dilakukannya.
Baca Juga: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Mirip Cerita Sinetron ?
Keresahan Nazwa Shihab diposting dalam akun instagram mereka menyaksikan pembebasan pedangdut Saipul Jamil pelaku kekerasan seksual, yang disambut meriah dan kalungan bunga bagaikan pahlawan.
Nazwa Shihab melihat pemandangan penyambutan Saipul Jamil tersebut membuat keresahan baginya karena bisa menimbulkan glorifikasi dan bahaya normalisasi kekerasan seksual.
“@narasinewsroom "Merayakan" bebasnya pedangdut Saipul Jamil setelah lima tahun mendekam di penjara bukan perkara sembarangan,” tuturnya dalam caption yang diposting di @nazwashihab.
“Perilaku ini lama kelamaan bisa membuat pemakluman atas kekerasan seksual terhadap dua remaja yang dilakukannya,” paparnya.
