SEJARAH HARI INI, Desa May Lai Jadi Aib Amerika Serikat, Pembantaian yang Menewaskan 500 Warga Sipil

- 16 Maret 2021, 07:05 WIB
Monumen pembantaian Desa My Lai yang dilakukan tentara Amerika yang mengakibatkan tewasnya 500 warga sipil
Monumen pembantaian Desa My Lai yang dilakukan tentara Amerika yang mengakibatkan tewasnya 500 warga sipil /commons.wikimedia.org/

DESKJABAR – Tanggal 16 Maret akan selalu dikenang oleh warga Desa May Lai Vietnam, sebagai hari berkabung yang sangat menyakitkan. Sebaliknya bagi Amerika Serikat, desa tersebut menjadi aib Amerika Serikat, tidak saja bagi tentara mereka tetapi juga pemerintahan di bawah Presiden Nixon.

Ya, pada 16 Maret 1968 tanpa tedeng aling-aling dan berpikir waras, pasukan tentara AS dengan alasan mencari gerilyawan Vietkong, melakukan pembantaian yang menewaskan 500 warga sipil.

Sejarah hari ini mencoba mengulas kembali peristiwa kebrutalan yang menghebohkan dunia saat itu, dan menandai sejarah paling kelam keberadaan tentara AS di Vietnam.

Baca Juga: Menjelang Ramadhan 1442 H, Kemendag Mulai Antisipasi Kenaikan Harga Daging Sapi

Ironisnya, para pejabat militer Amerika Serikat dan kalangan pemerintahan Nixon berhasil menutup-nutupi peristiwa ini selama 18 bulan. Sampai akhirnya seorang wartawan bernama Seymor Hersh, pada bulan November 1969, memaparkan kisah pembantaian ini di majalah Life.

Dunia internasional dikejutkan dengan insiden ini. Sejak itu dunia mengetahui: masih banyak pembantaian lain di luar May Lai.

Seiring dengan pembantaian No Gun Ri di Korea Selatan 18 tahun sebelumnya, pembantaian May Lai menjadi salah satu pembantaian warga sipil terbesar yang dipublikasikan oleh pasukan AS di abad ke-20.

Dinihari, warga Desa May Lai tengah bersiap-siap memulai aktivitas harian mereka, mulai bersiap pergi ke sawah hingga bersiap-siap pergi ke pasar.

Baca Juga: Anton Medan Meninggal Dunia di Cibinong, Bogor

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah