DESKJABAR - Kementerian Perdagangan mulai mengantisipasi kenaikan harga daging sapi untuk persiapan menjelang Ramadhan 1442 H.
Biasanya, pembelian daging sapi banyak dilakukan saat munggahan atau mengawali ibadah puasa. Ini adalah kebiasaan masyarakat, sehingga menyebabkan harga daging sapi hampir selalu naik.
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyampaikan Kementerian Perdagangan (Kemendag) berupaya mengantisipasi kenaikan harga daging sapi menjelang Ramadan, meskipun kenaikan tersebut diprediksi tak bisa dihindari.
“Saya ingin utarakan bahwa harga ini akan naik. Tapi, mudah-mudahan persiapan yang dilakukan oleh Kemendag, kenaikan itu bisa lebih dijangkau karena memang situasi dunia yang tidak menentu,” kata Mendag M Lutfi saat menggelar konferensi pers secara virtual di Jakarta, Senin, 15 Maret 2021.
Mendag Lutfi memaparkan Indonesia merupakan pengimpor terbesar daging sapi dari Australia, sehingga secara struktur hukum RI hanya bisa mengimpor daging sapi dari Australia. Negeri kanguru tersebut juga disebut Kemendag sebagai pemasok andal untuk mengekspor sapi dan dagingnya.
Ketika terjadi kebakaran hutan pada 2019, maka struktur stok sapi mereka berubah, yang juga memengaruhi struktur ekspor daging sapinya. Akibatnya, harga sapi di Australia melonjak.
“Karena harganya tinggi di Australia, maka sampai Indonesia juga jadi tinggi,” tukas Mendag Lutfi, dikutip Antara.
Kemendag mengantisipasinya dengan melakukan subtitusi daripada permintaan sapi hidup dan daging sapi.