DESKJABAR - Bagi warga masyarakat yang lahir di Kabupaten Pangandaran pada tahun 1980 an sampai sekarang, tidak mengalami beroperasinya jalur kereta api yang menghubungkan Banjar-Pangandaran-Cijulang. Ya jalur ini memang sejak 3 Februari 1981 sudah dinonaktifkan.
Namun bagi yang lahir sebelum itu, pasti punya kenangan tersendiri dengan kereta api Banjar-Pangandaran Cijulang ini. Misalnya Saeful (45) warga Desa Karangsari Kecamatan Padaherang, Kabupaten Jawa Barat. Ia mengatakan pada saat dirinya masih kecil selalu berlari untuk melihat kereta api melintas di kampungnya. Tidak sendiri, tapi berama-sama temannya.
"Waktu dulu saat saya sedang bermain kelereng terdengar suara sirine kereta api walau masih jauh langsung berlari," katanya.
Baca Juga: Kejati Bali Menerima Pelimpahan Berkas Perkara Kasus Pencabulan Berkedok Spiritual
Saeful juga menuturkan kisa uniknya saat kecil dulu bila akan membuat pisau. Dari rumah sengaja membawa sebatang paku besar. Kemudian disimpan di atas rel sebelum kereta melintas.
"Nah..bila kereta sudah lewat baru diambil paku tadi, sudah jadi pisau," ungkapnya sambil tertawa.
Bagi yang belum tahu sejarah dari kereta api yang pernah ada di Kabupaten Pangandaran, berikut sekelumit kisah yang dihimpun DeskJabar dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, berjudul Bekas Station Kereta Api Pangandaran.
Stasiun Pangandaran berada di jalur kereta api Banjar - Cijulang atau yang biasa disebut jalur BanCi, yakni jalur kereta api yang menghubungkan Stasiun Banjar dengan Stasiun Cijulang.
Baca Juga: Sikapi Laporan Pelanggaran UU ITE, Polri Kedepankan Edukasi dan Persuasif