Mendikbud Nadiem Anwar Makarim Meluncurkan Program Sekolah Penggerak, Ini Penjelasannya

- 1 Februari 2021, 14:45 WIB
MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim.
MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim. /Indriani/

 

 

DESKJABAR - Untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim meluncurkan program sekolah penggerak.

“Sekolah penggerak adalah katalis untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia yang terdiri dari dua hal yakni sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dengan mewujudkan profil pelajar Pancasila dan diawali dengan SDM yang unggul terutama kepala sekolah dan guru,” ujar Nadiem dalam peluncuran sekolah penggerak secara daring yang dipantau di Jakarta, Senin 1 Februari 2021.

Lebih jauh Nadiem menuturkan, gambaran akhir sekolah penggerak secara umum yakni hasil belajar diatas level yang diharapkan, lingkungan yang belajar yang aman, nyaman, inklusif, dan menyenangkan.

Baca Juga: Gubernur Jabar M Ridwan Kamil : Pemprov akan Membangun Puskesmas Tanpa Mengunakan APBD

Pembelajaran berpusat pada murid, dan refleksi diri dan pengimbasan yaitu perencanaan program dan anggaran berbasis refleksi diri, refleksi guru dan perbaikan pembelajaran terjadi, dan sekolah melakukan pengimbasan.

Program sekolah penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. “Program ini merupakan program kolaborasi antara Kemendikbud dengan Pemda yang mana komitmen Pemda menjadi kunci utama,” ucap Nadiem.

Sekolah Penggerak memiliki ruang lingkup yang mencakup seluruh kondisi sekolah, tidak hanya sekolah unggulan saja tapi juga sekolah swasta dan negeri. Intervensi dilakukan secara holistik mulai dari SDM sekolah, pembelajaran, perencanaan, digitalisasi, dan pendampingan Pemda.

Baca Juga: PPKM Jilid Pertama Dinilai Tidak Efektif, Ini yang Diusulkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Pendampingan dilakukan selama tiga tahun ajaran dan sekolah melanjutkan upaya transformasi secara mandiri. “Program dilakukan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi sekolah penggerak,” kata Nadiem.

Dalam waktu tiga tahun, sekolah penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri atau swasta di seluruh tahap untuk bergerak satu atau dua tahap lebih maju.

Dalam kesempatan itu, Nadiem mengatakan bahwa sekolah penggerak bukanlah sekolah unggulan, tidak mengubah input, mengubah proses, dan meningkatkan kapasitas SDM.

Baca Juga: Mohamed Salah Kuasai Klasemen Top Skor Liga Inggris, Kalahkan Duet Tottenham Hotspur

Program sekolah penggerak terdiri dari lima intervensi yakni penguatan SDM sekolah, pembelajaran dengan paradigma baru, perencanaan berbasis data, digitalisasi sekolah, dan pendampingan konsultatif dan asimetris.

Tingkatan tertinggi adalah tahap empat yang mana sekolah menjadi sekolah yang aman, nyaman, inklusif dan menyenangkan, berpusat pada murid, perencanaan program dan anggaran berbasis refleksi diri, refleksi guru dan perbalikan pembelajaran terjadi, dan guru dan kepala sekolah melakukan pengimbasan.***

Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah