Bagaimana Indonesia di Tahun Kerbau Logam? Ini Kata Pakar Feng Shui

- 1 Februari 2021, 12:37 WIB
Ilustrasi shio kerbau logam.
Ilustrasi shio kerbau logam. /Pixabay.com/Rauschenberger


DESKJABAR
- Mulai 12 Februari 2021,  berdasarkan kalender China, tahun Kerbau Logam akan dimulai. Bagaimana kondisi Indonesia sepanjang Tahun Kerbau Logam menurut ahli feng shui?

"Tahun 2021 ini tahun yang penuh perubahan dan mobilitas," kata pakar feng shui Yohan Suyangga saat dihubungi Antara, Sabtu 30 Januari 2021.

Yohan optimististis sektor perekonomian dan pertahanan di Indonesia bakal membaik pada tahun Kerbau Logam, termasuk bisnis di bidang perbankan dan real estate.

Baca Juga: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang, Bandung Perketat Protokol Kesehatan, Simak Langkah Oded M Danial Di Sini

Terpilihnya Joe Biden sebagai presiden Amerika Serikat dinilai membawa sisi positif untuk perekonomian Indonesia, dibandingkan dengan era Donald Trump.

"Secara ekonomi akan membaik, lebih bagus dibandingkan yang lama. Tapi secara dunia ini, akan tetap membawa dampak yang juga tidak terlalu positif," ujar dia, menyebutkan perang dagang antara AS dan China masih berlanjut.

Secara garis besar untuk ekonomi pasar saham banyak positif ya. Dari Februari sampai Januari tahun 2022 nanti positif kebanyakan.

Baca Juga: Inilah Daftar Lengkap Pemenang TikTok Awards 2020

Dia juga menyebut, seperti dikutip dari Antara, akan ada banyak perusahaan Indonesia yang melakukan merger dengan perusahaan lain.

Bukan karena mereka lemah, tapi memang akan lebih bagus kalau merger, atau kolaborasi.

Kolaborasi ini dia tekankan juga sebagai hal yang penting untuk individual, misalnya insan di dunia kreatif yang berkolaborasi menghasilkan karya lebih baik.

Baca Juga: Kudeta Di Myanmar, Sekilas Tentang Panglima Militer Jenderal Senior Min Aung Hlaing

Kabar baik dari tahun Kerbau Logam, lanjut dia, adalah akan ada banyak alternatif obat virus, industri makanan yang membaik serta penjualan mobil yang meningkat, begitu juga dengan pariwisata.

Namun, dia memprediksi bakal ada banyak pencurian data secara elektronik, juga gugatan hukum berkaitan dengan hak paten atau hak cipta.

Brand busana internasional yang memiliki toko di Indonesia juga mungkin ada juga yang kehilangan harapan dan pada akhirnya ditutup.

Baca Juga: Kebun Karang Raksasa di Nusa Dua Bali, Menjadi Spot Wisata Selam Baru

Untuk produk tertentu akan bagus, seperti tas-tas fashion, tapi kalau untuk baju-baju nanti akan agak menurun.

Melihat perubahan gaya hidup yang membuat orang-orang bergantung kepada teknologi, pekerjaan tradisional juga diprediksi banyak menghilang.

Dia mencontohkan, pramusaji yang biasa mencatat menu kini perannya terkikis dengan kehadiran menu elektronik yang bisa dipindai oleh gawai.

Baca Juga: Ngenes, Puluhan Anak Belajar di Jembatan, Perahu, Malahan Ada yang di Atas Pohon

Selain itu, masalah jantung, paru-paru dan penyakit menular juga diprediksi muncul tahun ini, begitu pula bencana seperti gempa, kebakaran, kekeringan juga banjir.

Dihubungi terpisah, pakar feng shui Yulius Fang mengatakan, dia meyakini ekonomi Indonesia akan lebih baik dibandingkan 2020.

"Tahun Kerbau Logam adalah salah satu tahun di mana Indonesia akan berjaya pada ekonomi," kata Yulius ketika dihubungi, Minggu 31 Januari.

Baca Juga: Kontrak Prestisius Lionel Messi, Barcelona Siapkan Tindakan Hukum Kepada El Mundo

Pada semester kedua, investasi berpotensi masuk ke Indonesia. Indonesia berpotensi mendapatkan pemasukan yang bagus dan bisa kembali bangkit meski tidak seratus persen seperti sebelum pandemi.

Pada September 2020, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN 2021 yang semula ditargetkan berada di level antara 4,5 persen hingga 5,5 persen kini menjadi 5 persen.

Mungkin hasilnya akan cukup menggembirakan, meski tidak persis mencapai target, dengan catatan pandemi Covid-19 sudah lebih terkendali.

Baca Juga: Budidaya Teripang Pasir, Usaha Baru yang Potensial Bisnisnya

Dia menuturkan, hal lain yang mungkin terjadi pada tahun Kerbau Logam adalah hubungan rakyat dan pemerintah yang kurang harmonis, terkait sistem dan peraturan hukum.

Seperti Omnibus Law dan Cipta Kerja, akan masih didemo orang.***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah