Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Warga Dusun Turgo Dievakuasi, Padahal Ada di Jarak Aman

- 27 Januari 2021, 20:05 WIB
Luncuran awan panas Gunung Merapi Rabu 27 Januari 2021 pukul 07.31
Luncuran awan panas Gunung Merapi Rabu 27 Januari 2021 pukul 07.31 /Twitter/@BPPTKG/

DESKJABAR – Meski masih dalam radius aman, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, evakuasi warga rentan Dusun Turgo ke barak pengungsian Kelurahan Purwobinangun.

Mereka yang diungsikan tersebut adalah warga yang masuk kelompok rentan yakni  lansia, balita, anak-anak, ibu hamil, dan disabilitas.

Keputusan mengevakuasi warga rentan Dusun Turgo tersebut, karena aktivitas Gunung Merapi mengalami peningkatan pada Rabu 27 Januari 2021.

Baca Juga: Gara-Gara Bencana Ini, Kementerian ESDM Jamin tak Ada Pemadaman Listrik Hingga Maret

"Hingga malam ini tercatat sudah sebanyak 36 kali guguran awan panas Merapi, dengan jarak luncur berkisar antara 500 hingga 3.000 meter,”kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan di Sleman, Rabu 27 Januari 2021malam .

“Atas pertimbangan keselamatan, maka warga kelompok rentan di Dusun Turgo kami evakuasi ke barak Purwobinangun, Kecamatan Pakem," tuturnya menambahkan.

Mengutip dari Antara, meskipun Dusun Turgo memiliki jarak sekitar 6,5 kilometer dari puncak Gunung Merapi, menurut Makwan, namun dengan pertimbangan peningkatan aktivitas guguran awan panas Merapi, maka warga kelompok rentan dievakuasi ke barak pengungsian Purwobinangun.

Baca Juga: BWF World Tour Finals 2020, Greysia Polii-Apriyani Rahayu Tumbangkan Rangking Keempat Dunia

"Rekomendasi radius aman yang dikeluarkan BPPTKG Yogyakarta masih berjarak 5 kilometer dari puncak Merapi, namun karena intensitas guguran awan panas tinggi, maka warga kelompok rentan kami evakuasi ke barak Purwobinangun," katanya.

Makwan menambahkan, untuk jumlah warga Dusun Turgo yang dievakusi ke barak pengungsian Purwobinangun saat ini masih dalam pendataan.

Ia mengatakan, untuk barak pengungsian Purwobinangun sendiri sudah disiapkan sejak status aktivitas Gunung Merapi naik menjadi Level Siaga pada 5 November 2020.

Baca Juga: Gara-gara Berbohong, Perempuan China Ini Dipenjara Setahun, Ternyata Ini Alasannya 

"Barak pengungsian Purwobinangun sudah siap, termasuk sesuai SOP protokol kesehatan Covid-19. Barak pengungsian dibuat dengan sekat-sekat, serta fasilitas pendukung lainnya, termasuk dapur umum," katanya.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat, Gunung Merapi telah mengeluarkan awan panas guguran (APG) sebanyak 36 kali pada hari Rabu hingga pukul 14.00 WIB.

Awan panas guguran tersebut dengan jarak luncur antara 500 hingga 3.000 meter dari kawah puncak.

Baca Juga: Ombudsman Menilai Masih ada Hambatan Dihadapi Pemprov Jabar dalam Vaksinasi

Awan panas tersebut mengarah ke Barat Daya atau menuju ke hulu Kali Krasak dan Kali Boyong. APG juga tercatat di seismogram di amplitudo antara 15-60 milimeter dan durasi selama 83-197 detik.

BPPTKG juga melaporkan adanya dampak awan panas tersebut yakni terjadi hujan abu vulkanik dengan intensitas tipis di beberapa desa di Kecamatan Tamansari di Kabupaten Boyolali dan Kota Boyolali, Jawa Tengah.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x