Ini Alasan yang Membuat BNPB Perpanjang Masa Tanggap Darurat Pasca Gempa Sulbar

- 23 Januari 2021, 22:51 WIB
Beberapa alat berat dikerahkan dalam membantu proses evakuasi korban Gempa Mamuju dengan kekuatan 6,2 Skala Richter di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat 15 Januari 2021
Beberapa alat berat dikerahkan dalam membantu proses evakuasi korban Gempa Mamuju dengan kekuatan 6,2 Skala Richter di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat 15 Januari 2021 /ANTARA/Amirullah

 

DESKJABAR – Meski evakuasi korban gempa Sulbar sudah selesai dan masa tanggap darurat akan berakhir pada 28 Januari, namun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperpanjang masa tanggap darurat.

Ada sejumlah alasan penting yang membuat BNPB berencana memperpanjang masa tanggap darurat di Kabupaten Majene dan Mamuju Sulawesi Barat.

“Arahan Kepala BNPB untuk status tanggap darurat diperpanjang selama dua pekan,” kata Rifai, Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB di Mamuju, Sabtu 23 Januari 2021.

Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Kembali Keluarkan 2 Perintah Eksekutif, Salah Satunya Bantuan Pangan

Mengutip dari kantor berita Antara, perpanjangan tanggap darurat sebagai tahapan menuju pemulihan.

“Statusnya menjadi tanggap darurat menuju pemulihan,” ujar Rifai.

Rifai menyatakan, walaupun proses evakuasi sudah selesai, namun alasan perpanjangan itu terlihat dari penanganan pengungsi, persoalan kesehatan, hingga permasalah teknis yang masih perlu ditangani selama masa tanggap darurat.

Baca Juga: Gara-Gara Aksi Tik Tok, Pemuda Berusia 18 Tahun Tewas Tertabrak Kereta Api

Sebelumnya BNPB menyatakan status penanganan bencana gempa bumi dengan magnitudo 6,2 di Sulawesi Barat sebagai tanggap darurat.

Penetapan status tanggap darurat itu dilakukan Gubernur Sulawesi Barat, HM Ali Baal Masdar melalui surat nomor 001/Darurat-SB/I/2021, sejak 15 Januari 2021 sampai 28 Januari 2021.

89.624 warga mengungsi

Sementara itu,  Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Alam Provinsi Sulawesi Barat melaporkan, hingga Sabtu 23 Januari 2021, sebanyak 89.624 warga Kabupaten Mamuju dan Majene masih mengungsi pascabencana gempa yang melanda wilayah itu.

 Baca Juga: Legenda Penyiar Televisi AS, Larry King, Meninggal Karena Covid-19

Tercatat jumlah korban meninggal dunia sebanyak 91 jiwa, 3 orang dinyatakan hilang di Kabupaten Majene dan dua orang meninggal di pengungsian, 320 jiwa dengan luka sangat berat, yang saat ini dirawat di sejumlah rumah sakit, 426 jiwa luka berat, 240 jiwa luka sedang, dan 2.703 jiwa luka ringan.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: BNPB Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah