Kawasan Puncak Bogor Banjir Bandang, Pemkab Gandeng BIG untuk Kaji Potensi Ini

- 19 Januari 2021, 21:58 WIB
PEMKAB Bogor akan melibatkan Badan Informasi Geospasial (BIG) untuk mengkaji potensi pergeseran tanah di Kompleks Gunung Mas, Kawasan Puncak, Cisarua, Bogor, seusai banjir bandang.
PEMKAB Bogor akan melibatkan Badan Informasi Geospasial (BIG) untuk mengkaji potensi pergeseran tanah di Kompleks Gunung Mas, Kawasan Puncak, Cisarua, Bogor, seusai banjir bandang. /TRC BPBD Kabupaten Bogor

DESKJABAR - Untuk mengkaji potensi pergeseran atau pergerakan tanah di Kompleks Gunung Mas, Kawasan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, seusai banjir bandang, Pemerintah Kabupaten Bogor menggandeng Badan Informasi Geospasial (BIG).

"Kami akan memanggil BIG untuk melihat konstruksi tanah, bagaimana apakah masih ada pergerakan. Nanti kami minta masukan dari mereka," kata Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan, saat meninjau lokasi banjir sebagaimana disiarkan Antara, Selasa, 19 Januari 2021.

Menurut Iwan Setiawan, jika BIG menyatakan bahwa kawasan tersebut berpotensi tinggi terjadinya pergeseran atau pergerakan tanah, Pemkab Bogor akan memunculkan opsi relokasi.

Baca Juga: Pedagang Daging Sapi Jabodetabek Berencana Mogok Jualan, IKAPPI Keluarkan Imbauan Ini

"Area ini cukup berbahaya karena daerahnya turunan," kata politisi Partai Gerindra itu.

Iwan menyebutkan bahwa korban banjir masih dilarang pulang karena khawatir terjadi banjir bandang susulan. Warga pun terpaksa mengungsi ke tempat yang dianggap lebih aman.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, sebanyak 134 kepala keluarga atau 474 jiwa harus mengungsi.

Baca Juga: Kemendag Blokir 1.191 Domain Situs Pialang Berjangka Tanpa Izin Usaha, Kenali Modus Penipuannya

Baca Juga: Indonesia Berduka, Presiden Joko Widodo Janjikan Bantuan Ini untuk Pemda dan Warga Terdampak Gempa

Baca Juga: Kawasan Puncak Bogor Banjir Bandang, BPBD Ungkap Penyebabnya

Banjir yang terjadi akibat meluapnya aliran anak Sungai Ciliwung yang melewati perkebunan teh PTPN VIII itu merusak beberapa rumah warga dan menutup beberapa akses jalan.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x