Psaki menambahkan pemerintahan baru yang dipimpin oleh Biden berencana memperketat aturan masuk bagi pendatang dari luar negeri demi mencegah penyebaran Covid-19.
Namun, tim transisi pemerintahan Biden belum menanggapi pertanyaan terkait masalah tersebut.
Jika nantinya Biden resmi menjabat sebagai presiden AS, ia memiliki kewenangan hukum untuk memberlakukan kembali aturan pembatasan masuk AS.
Baca Juga: Garut: Anggota DPRD Minta, Distribusi Vaksin Covid-19 Dipercepat dan Diperbanyak
Diperdebatkan
Direktur Migrasi Global dan Divisi Karantina CDC AS Marty Cetron, Selasa minggu lalu (12/1), mengatakan pembatasan itu merupakan "strategi awal" untuk mengatasi penyebaran penyakit dan harus selalu "dipertimbangkan secara aktif".
Maskapai-maskapai penerbangan berharap langkah menyangkut kewajiban tes Covid-19 dapat jadi langkah awal bagi pemerintah untuk mencabut aturan pembatasan yang telah mengurangi jumlah penumpang dari beberapa negara Eropa sampai 95 persen.
Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah perusahaan penerbangan diketahui telah menekan sejumlah pejabat di Gedung Putih untuk membantu mereka mengatasi masalah tersebut.
Baca Juga: Polisi Periksa Dua Karyawan Grab Toko Jadi Saksi Dugaan Kasus Penipuan
Banyak pejabat di pemerintah AS mengatakan aturan itu tidak masuk akal mengingat banyak negara tidak lagi jadi sasaran pembatasan. Namun, kelompok lainnya mengatakan pemerintah seharusnya tidak mencabut aturan tersebut karena banyak negara di Eropa masih melarang masuk warga AS.
Reuters sebelumnya memberitakan Gedung Putih tidak mempertimbangkan rencana mencabut aturan pembatasan bagi sebagian besar warga asing yang memiliki riwayat perjalanan ke China atau Iran.
Trump pada Senin (18/1) menegaskan ia tidak akan mencabut aturan yang membatasi kedatangan WNA dari Iran dan China. ***