Pilkada Serentak 2020 Berjalan Lancar, Kampanye Tidak Harus Disertai Pengerahan Massa

- 14 Desember 2020, 05:36 WIB
ILUSTRASI calon Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata bersama istri usai melaksanakan hak pilihnya pada Pilkada Serentak 2020.
ILUSTRASI calon Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata bersama istri usai melaksanakan hak pilihnya pada Pilkada Serentak 2020. /Dok. DeskJabar/

DESKJABAR -  Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 di tengah Pandemi Covid-19, secara keseluruhan berjalan efektif dan transparan. Demikian dikatakan akademisi dari Universita Brawijaya Bambang Supriyono, Minggu 13 Desember 2020 di Jakarta.

"Banyak tantangan karena pelaksanaan pilkada di tengah pandemi Covid-19, dan semua itu bisa dilewati dengan penyelenggaraan pilkada yang lebih efektif, efisien, dan transparan," kata Bambang .

Menurut dia, pelaksanaan pilkada yang berhasil di tengah pandemi Covid-19 bisa dijadikan pengalaman berharga yang bisa dipetik. Yakni penyelenggaraan pilkada tidak harus disertai dengan pengerahan massa.

Baca Juga: Pilkada Indramayu 2020, Bawaslu Jabar Temukan Politik Uang Pada Malam Sebelum Pencoblosan

Baca Juga: Innalilahi ! Ketua KPU Tangsel Tutup Usia Saat Rekapitulasi Suara Pilkada Karena Terpapar Covid-19

"Proses demokrasi perlu patuh pada semua aturan, termasuk protokol kesehatan," tuturnya.

Pakar kebijakan pubik ini mengatakan bahwa pengalaman dukungan teknologi informasi sangat diperlukan dalam pelaksanaan pilkada. Yang terpenting, kata dia, pilkada yang berkualitas, di antaranya jika diikuti banyak kontestan yang visioner.

"Banyaknya kontestan yang berkualitas perlu menjadi catatan penting untuk mendukung terwujudnya kualitas demokrasi," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Komisi Kerasulan Awam Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Romo Paulus C. Siswantoko mengatakan bahwa secara keseluruhan pilkada serentak, 9 Desember 2020, telah berlangsung dengan aman dan lancar.

"Kekhawatiran banyak orang pun terbantahkan. Pilkada benar-benar dijalankan dengan tingkat kepatuhan pada protokol kesehatan Covid-19 yang tinggi," katanya.

Baca Juga: Kejati Jabar Telah Memproses Lima Pelanggaran di Pilkada 2020

Menurut Paulus C. Siswanto, keberhasilan penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020 dengan protokol kesehatan ini jadi cermin bahwa kepercayaan publik pada pemerintah makin besar sehingga pelaksanaan pilkada di tengah pandemi yang dikhawatirkan jadi klaster penyebaran Covid-19 tidak terjadi.

Paulus mengapresiasi kerja keras yang ditunjukkan oleh penyelenggara pemilu, pemerintah dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, Satgas Covid-19, serta Polri dan TNI.

"Tentunya kami mengapresiasi kepada penyelenggara pilkada, dalam hal ini KPU, Bawaslu, dan tentu juga Kementerian Dalam Negeri sebagai representasi pemerintah, yang telah merencanakan dan merealisasikan pilkada secara baik, lancar, dan aman sesuai dengan protokol kesehatan," tutur Romo Paulus.

Menurut dia, KWI yang merupakan organisasi Gereja Katolik beranggotakan para uskup dan keuskupan di seluruh Indonesia menilai Pilkada Serentak 2020 yang telah berlangsung dengan baik dan memenuhi ekspektasi publik serta layak disyukuri.

Baca Juga: Rekonstruksi Tewasnya Enam Anggota FPI, Ratusan Polisi Berjaga di Lokasi

"Kami pikir pilkada kali ini mencerminkan tingginya kesadaran masyarakat terhadap tanggung jawab politik yang diwujudkan dalam partisipasi untuk memberikan hak suaranya meskipun di tengah pandemi Covud-19," ujarnya.

Romo Paulus berpendapat bahwa Pilkada Serentak 2020 dapat dikatakan merupakan salah satu pemilihan umum terbesar di dunia tahun ini. Setidaknya jika dilihat dari skala geografis dan jumlah penduduk yang turut serta.

“Bukan perkara gampang menyelenggarakan pilkada sebesar ini. Terlebih di tengah merebaknya wabah Covid-19 yang telah menjadi pandemi dunia," ucapnya.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah