PM Inggris Boris Johnson Isolasi Diri Kendati Dalam Keadaan Sehat, Ternyata Ini Alasannya

16 November 2020, 13:36 WIB
Boris Johnson /Creative Commons/Andrew Parsons / 10 Downing Stre/Andrew Parsons / 10 Downing Stre

DESKJABAR - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengisolasi diri setelah kontak dengan seseorang anggota parlemen yang dites positif Covid-19.

Awal tahun ini, Boris Johnson juga sempat dirawat di perawatan intensif di rumah sakit London karena mengalami gejala terkena virus corona baru.

"Perdana Menteri dalam keadaan sehat dan tidak memiliki gejala apa pun," kata juru bicara perdana menteri, Minggu, 15 November 2020, sebagaimana dilansir Reuters, Senin, 16 November 2020.

Baca Juga: Pilpres Amerika Serikat 2020, Donald Trump Sebut Joe Biden Menang, Kemudian Bilang Seperti Ini

"Dia akan terus bekerja dari Downing Street, termasuk memimpin rapat pemerintah terhadap penanganan pandemi virus corona," kata juru bicara PM itu lagi.

Perdana Menteri Inggris itu tetap mengikuti aturan protokol kesehatan dengan mengisolasi diri.

Boris Johnson bertemu dengan sejumlah anggota parlemen di Downing Street pada Kamis, 12 November 2020, termasuk Lee Anderson, anggota Partai Konservatif. Tak lama, Lee Anderson menderita gejala Covid-19 dan hasil tesnya dinyatakan positif tertular virus corona.

Baca Juga: Melonjak Penyebaran Covid-19 Melalui Klaster Keluarga, BKKBN Ingatkan 8 Fungsi Ini

Perselisihan antar para penasihat utamanya

Pemimpin Inggris itu berharap dapat mengambil kembali inisiatif setelah drama perselisihan antar para penasihat utamanya di Downing Street, pekan lalu.

Pemerintahan Boris Johnson pada Jumat, 13 November 2020 mengungkapkan bahwa Dominic Cummings, penasihat paling berpengaruh perdana menteri dan sesama veteran dalam referendum Brexit, akan berhenti bekerja untuknya bulan depan.

Berbagai surat kabar pada akhir pekan penuh dengan laporan tentang perselisihan sengit antar faksi di Downing Street yang dilukiskan sebagai gambaran pemerintahan sedang dalam suasana kacau.

Baca Juga: Info Harga Pertalite Khusus Diberikan Pertamina Untuk Kendaraan Roda dua, Tiga, Angkot dan Taksi

Sebagai upaya untuk menunjukkan bahwa dia tidak membiarkan pergolakan mengalihkan perhatiannya, jubir PM mengatakan Boris Johnson akan membuat serangkaian "pengumuman kritis" selama dua pekan ke depan tentang berbagai isu, mulai dari kebijakan hijau hingga ke persoalan penanganan Covid-19 mulai 2 Desember.

Boris Johnson telah mendapat tekanan dari dalam partainya untuk tidak memperpanjang karantina wilayah terkait virus korona yang sudah berlangsung selama empat minggu karena alasan merusak perekonomian negara itu.

Downing Street mengatakan, perdana menteri akan tetap teguh pada akhir pembicaraan dengan Uni Eropa mengenai kesepakatan perdagangan pasca-Brexit. Pemerintah Inggris menegaskan kembali bahwa Boris Johnson siap untuk mengakhiri periode transisi Inggris pada 31 Desember, bahkan tanpa kesepakatan perdagangan.

Baca Juga: KONI Kota Bandung Satukan Visi dan Misi Dengan Semua Cabang Olah Raga Jelang Porprov 2022

Boris Johnson akan menyetujui rencana belanja publik satu tahun dengan menteri keuangannya, Rishi Sunak, yang akan diumumkan pada 25 November. Minggu ini dia akan memublikasikan rencana yang menetapkan langkah-langkah untuk "revolusi industri hijau" sesuai dengan target Inggris nol emisi karbon pada 2050.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler