DESKJABAR - Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara singkat menyebut Joe Biden menang dalam kicauannya via akun Twitter, Minggu 15 November 2020. Akan tetapi, ia menyambung ucapannya dengan mengatakan bahwa itu karena Pilpres Amerika Serikat 2020 telah dicurangi.
Donald Trump sebagaimana dikabarkan Reuters, Senin, 16 November 2020, bersumpah untuk terus berjuang di pengadilan, kendati banyak ahli hukum tentang pemilu berpendapat ia tidak mungkin berhasil.
He won because the Election was Rigged. NO VOTE WATCHERS OR OBSERVERS allowed, vote tabulated by a Radical Left privately owned company, Dominion, with a bad reputation & bum equipment that couldn’t even qualify for Texas (which I won by a lot!), the Fake & Silent Media, & more! https://t.co/Exb3C1mAPg— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) November 15, 2020
Presiden AS terpilih Joe Biden saat ini justru tengah fokus pada penanganan pandemi virus corona. Ia mengatur pertemuan dengan pengembang vaksin saat kasus positif Covid-19 di negerinya terus meningkat.
Baca Juga: Di Masa Pandemi, Bisnis Logistik dan Jasa Kurir Melesat Mengalami Lonjakan Pertumbuhan
Berdasarkan data di laman Worldometer, jumlah kasus positif Covid-19 AS mencapai 11,37 juta per Senin ini, satu juta kasus lebih banyak dibandingkan dengan sepekan lalu saat totalnya menembus 10 juta. AS menjadi negara dengan peningkatan jumlah kasus virus corona tercepat sejak pandemi dimulai.
Joe Biden mengalahkan Donald Trump dalam Pilpres Amerika Serikat pada 3 November 2020 dengan selisih 306-232 suara Electoral College, termasuk di negara bagian yang pernah memenangkan Trump pada Pilpres Amerika 2016.
Mantan wakil presiden Partai Demokrat itu juga memenangkan suara populer nasional (popular vote) dengan setidaknya 5,5 juta suara, atau 3,6 poin persentase, dengan beberapa surat suara masih dihitung.
Baca Juga: Layanan KTP dan KK Melalui WhatsApp Rencana Teh Nia Untuk Masyarakat Kabupaten Bandung
Donald Trump membuat komentar yang bertentangan di Twitter. Dia awalnya tampak mengakui untuk pertama kalinya di depan umum bahwa Biden menang. Akan tetapi, ia kemudian mengulangi lagi klaim tidak berdasar tentang kecurangan dalam Pilpres Amerika Serikat 2020.