DESKJABAR – Cerita adanya setan pocong di Indonesia, menjadi salah satu isu yang masih muncul sampai kini, termasuk di jawa Barat. Namun, Ustadz Muhammad Faizar menyebutkan cerita hantu pocong aslinya menghina syariat Islam.
Soal pocong, sering menjadi sebutan umum kepada jenazah yang sudah dibungkus kain kafan, khususnya umat Islam. Tetapi, diantara masyarakat masih ada yang mempercayai adanya setan pocong sebagai salah satu cerita hantu di Indonesia.
Nah, pertanyaannya, mengapa cerita hantu berkembang di Indonesia jarang diceritakan berupa hantu orang hangus karena dibakar, hantu pakai jas, hantu menggunakan pakaian tradisional ?
Baca Juga: Di Majalengka, Ada Pria Dibayar Menemani Hantu Gentayangan Orang Gantung Diri
Sejarah munculnya setan pocong
Diketahui, cerita setan pocong sebenarnya hanya ada di Indonesia, sebab pada masing-masing negara berlainan jenis hantu.
Adalah Ustadz Muhammad Faizar yang membahas soal isu setan pocong, seperti ditanyakan salah seorang netizen.
Ustadz Muhammad Faizar menyebutkan, bahwa ketika Kerajaan Majapahit tidak ada hantu setan pocong. Sebab, ketika itu orang-orang meninggal belum ada yang dikafani (dan umumnya dibakar).
Baca Juga: Di Sumedang, Pohon Keramat Jadi Manfaat Lingkungan, Walau Diceritakan Banyak Hantu
Diceritakan, ketika Islam hadir di Nusantara, perlakuan kepada orang meninggal menjadi dikubur setelah diberi kain kafan putih.
Ustadz Muhammad Faizar memberikan penerangan soal hantu setan pocong melalui TikTok @Muhammad Faizar H, dilansir 31 Agustus 2022.
Ia juga menjelaskan soal sejarah isu hantu setan pocong di Nusantara yang kini bernama Indonesia. Ini berkaitan dengan makhluk jin setan yang kemudian banyak penyebutan di Indonesia.
Baca Juga: Kukang di Cadas Pangeran, Sumedang, Mengenal Hewan Tersebut, Benarkah Diikuti Hantu ?
“Yang namanya hantu setan pocong, genderuwo, kuntilanak, dsb, merupakan produk fantasi manusia, alias halu (halusinasi). Tidak ada jin yang dilahirkan dalam bentuk pocong, kuntilanak, dsb,” ujar Ustadz Muhammad Faizar.
Sampai kini, wujud asli jin belum diketahui seperti apa aslinya. Tetapi jin setan seringkali diceritakan dalam bentuk hantu.
Disebutkan, “Jadi, mitos-mitos hantu pocong itu sebenarnya penghinaan terhadap syariat Islam. Sebab, pocong itu adalah tatacara kita memuliakan jenazah kaum Muslimin, eh malah dibikin hantu-hantuan,” terang Ustadz Muhammad Faizar.
Baca Juga: Kesurupan dan Hantu Kuntilanak, Penjelasan dalam Agama Islam, Buya Yahya Menerangkan
Kemudian, Ustadz Muhammad Faizar membandingkan dengan di negara Mesir, tempat ia dahulu menimba ilmu. Di Mesir tidak ada cerita hantu pocong.
Walau bentuk asli jin termasuk jin setan belum diketahui, disebutkan Ustadz Muhammad Faizar bahwa makhluk-makhluk itu bisa menjadi apa saja. Termasuk pula, mengikuti fantasi manusia soal cerita hantu setan pocong, kuntilanak, genderuwo, dsb.
Dikatakan Ustadz Muhammad Faizar, diantara bangsa makhluk jin, ada juga kalangan penyihir yang suka membaca mantera-mantera sama juga dengan manusia.
Baca Juga: Di Pontianak, Ada Cerita Setan Kuntilanak Tewas Ditembak Meriam, Kisah Horor 'Bumbu' Sejarah
Kemudian, kata Ustadz Muhammad Faizar, makhluk-makhluk jin itu bisa menjelma menjadi wujud selain aslinya, misalnya mengganggu manusia ketika di perjalanan, dsb.
“Nah, ini yang biasa mengganggu dan meneror manusia, dimana jin menjadi berwujud pocong, kuntilanak, genderuwo, dll,” terang Ustadz Muhammad Faizar.
Bahkan, dikatakan, kelakuan bangsa makhluk jin juga suka membuat manusia tersesat ketika dalam perjalanan.
Baca Juga: SERAM, di KBB, Pencemar Sungai Ini Bakal Didatangi Setan Pocong ?
Komentar sejumlah netizen muncul, misalnya :
@MuslimAlvaro, jawaban yg cerdas ustadz dan jelas????
@zgaruda0203z, intinya jin yg menyerupai pocong untuk menakuti , krna banyak yg mmpercayai pocong & peng iya'an kebanyakan orang akhirnya jin nemu ide jadi pocong????
@KI Triwikrama, ada catatan sejarah mojopahit tentang hantu bang
@ ♏UHLIS M, pocong,kunti,itu ada,ada krna hasil dr pikiran ketakutan manusia,pd hal ini ketika org liat pocong,kunti ya ga salah,krn mreka udh berubh wujud padat,
Dan lain-lain. ***