INILAH Kehebatan Suku Bajo yang Jadi Inspirasi Film Avatar 2 :The Way of Water, Orang Dengan Limpa Lebih Besar

22 Desember 2022, 08:52 WIB
Suku Bajo menjadi inspirasi suku Metkayina dalam film Avatar 2:The Way of Water /avatar.com/

DESKJABAR – Kita boleh bangga sebagai masyarakat Indonesia, ternyata Film Avatar 2: The Way of Water terinpirasi dari suku Bajo yang ada di Sulawesi Tengah.

Suku Bajo dikenal sebagai pengembara laut yang punya kehebatan, salah satunya punya kemampuan menyelam tanpa peralatan modern hingga kedalaman 70 meter.

Bahkan sekelompok ilmuwan tertarik dan mencoba untuk meneliti kehebatan Suku Bajo tersebut yang kemudian hasil penelitiannya dimuat di Washington Post. Dari penelitian disebutkan bahwa suku ini memiliki limpa dengan ukuran 50 persen lebih besar dibanding manusia lainnya di dunia.

Kehebatan itulah yang membuat sutradara James Cameron tertarik untuk membawanya ke dalam fil Avatar 2: The Way of Water, tentang suku Metkayina di film yang baru dirilis pada 16 Desember 2022 tersebut.

Baca Juga: ATASI Banjir di Wilayah Arcamanik, Pemkot Bandung Bangun Kolam Retensi Cisanggarung

Suku Metkayina di Avarat 2, Terinspirasi dari Suku Bajo

Film Avatar 2:The Way of Water menceritakan tentang pelarian keluarga Sully (Sam Worthington)  dari tempat tinggalnya di Pandora Omaticaya di hutan belantara yang diserang habis-habisan oleh pasukan tentara manusia dan robot.

Mereka kemudian diterima oleh suku laut Metkayina sebagai penghuni Pandora lainnya, selain Omaticaya.

Suku Metkayina adalah orang Na'vi yang tinggal di laut, dimana mereka merupakan penguasa lautan atau disebut juga sebagai klan laut.

Mereka tinggal di Desa Awa’atlu yang terletak di tepi pantai. Rumah mereka berbentuk panggung di atas air yang dibangun di sela-sela akar pohon laut.

"Metkayina adalah semacam budaya asli daerah. Mereka menyimpang dari hutan berbasis darat Na'vi (dari film pertama) mungkin puluhan ribu tahun yang lalu dan secara fisik lebih beradaptasi dengan lautan," ujar Cameron.

Dalam sebuah wawancara dengan dengan saluran National Geographic, Cameron menceritakan bahwa untuk menciptakan karakter suku Metkayina, pihaknya telah melakukan berbagai riset budaya berbagai suku yang ada di dunia.

Baca Juga: 8 Fakta Mencengangkan Film Avatar 2 yang Wajib Kamu Tahu Sebelum Datang ke Bioskop

Cameron kemudian tertarik dengan Suku Bajo di Indonesia dan Maori di Selandia Baru, mereka hidup berdampingan dengan laut.

Khususnya Suku Bajo, Cameron begitu tertarik dengan kehebatan suku ini dimana mereka mampu menyelam di kedalaman laut dalam waktu yang cukup lama.

Suku Bajo juga hidup di rumah panggung di atas perairan dangkal dan hidup di atas perahu kecil dan sederhana.

Suku Bajo inilah yang kemudian menjadi inspirasi bagi Cameron untuk menciptakan karakter dari suku Metkayina.

Suku Bajo Memiliki Ukuran Limpa Lebih Besar dari Manusia Normal

Suku Bajo hidup di rumah panggung di atas air dan punya kehebatan menyelam hingga kedalaman 70 meter tanpa alat selam modern
Suku Bajo sebenarnya merupakan etnis yang tersebar di wilayah Asia Tenggara yang dikenal memiliki karakteristik kemaritiman.

Saat ini mereka tersebar di beberapa wilayah perairan Sulawesi, Kalimantan Timur, Maluku, Nusa Tenggara, hingga ke pantai timur Sabah (Malaysia) dan Kepulauan Sulu (Filipina).

Di Sulawesi, Suku Bajo yang menetap di Taman Nasional Kepulauan Togean, sebuah kepulauan yang terletak di Teluk Tomini, tepatnya berada di wilayah Kabupaten Tojo Una Una, Sulawesi Tengah.

Suku Bajo dikenal sebagai suku pengembara laut yang hebat dalam urusan kemaritiman. Dengan bermodalkan perahu kuno dan sederhana tanpa dibantu peralatan modern, mereka mampu mengarungi lautan hanya mengandalkan pada posisi bintang.

Baca Juga: Anti Ribet! Cara Membuat SKCK Online Mudah Melalui Laman skck.polri.go.id, Ikuti Langkah-langkahnya

Kehebatan lain dari Suku Bajo adalah kemampuannya menyelaman hingga kedalaman 70 meter di bawah permukaan laut tanpa menggunakan perlatanan selam modern.

Kehebatan inilah yang membuat sekelompok ilmuwan dari University of Copenhagen dan University of California di Berkeley tertarik untuk menguak kehebatan Suku Bajo tersebut. Hasil enelitiannya kemudian dimuat di Washington Post

Yang mengejutkan, dari hasil penelitian terebut diperoleh bukti bahwa limpa orang-orang Saku Bajo berukuran 50 persen lebih besar dari manusia normal.

Dengan ukuran limpa yang lebih besar membuat produksi oksigen di dalam darah orang Bajo akan lebih banyak.

Para peneliti juga menyebutkan bahwa keahlian Suku Bajo merupakan bentuk dari terjadinya mutasi gen akibat seleksi alam. Hampir seluruh orang Bajo diketahui terlahir dengan perbedaan gen tersebut.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Kemdikbud Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler