DESKJABAR - Selain ular weling, ular lain yang namanya begitu akrab di telinga orang-orang Jawa adalah ular lare angon.
Ular ini mudah ditemukan di area persawahan dan perkebunan. Maklum, ia adalah tipikal makhluk agraris.
Ular Weling
Ular weling merupakan spesies Bungarus candidus yang sering juga disebut ular belang. Panjang tubuh ular weling ini bisa mencapai 1,6 meter dengan ekor yang berbentuk runcing.
Mereka dikenal sebagai ular pemalu kecuali diprovokasi, termasuk hewan nokturnal yang beraktifitas dimalam hari.
Ular Lare angon atau Ular kisik
Nama asli ular ini sebenarnya adalah ular kisik, namun orang-orang Jawa lebih suka menyebutnya sebagai lareangon, yang dalam bahasa Indonesia artinya anak gembala.
Ini memang tipikal ular jinak yang dulu sering digunakan sebagai mainan anak-anak petani dan penggembala.
Ular lare angon (Xennochropis vittatus) memakan ikan, kodok. Ular ini juga akan dimangsa oleh ular lebih besar dan burung pemangsa.
Ular lare angon bergerak sangat cepat dan menggigit bila diprofokasi, namun gigitannya tidak menyebabkan luka yang serius dan berbisa rendah, tidak membahayakan manusia.
Ular ini sekali bertelur bisa menghasilkan 8 butir telur. Ular lare angon sebetulnya bernama ular kisik, namun karena sering ditangkap oleh para penggembala sawah untuk teman bermain, sehingga dinamakan lare angon (anak gembala).
Baca Juga: 4 Tempat Wisata Alam Pekanbaru Penuh Warna-Warni, Instagramable, Sejuk dan View Indah
Penyebaran ular ini di daerah Sumatera, Jawa, Sulawesi
Habitat ular kisik ini di daerah lembab pada dataran rendah seperti sawah, taman, selokan dekat kali atau sungai atau rerumputan yang lembab.
Ular ini aktif pada pagi hari dimana ia memburu mangsanya, seperti kodok dan ikan.
Pada permukaan dorsal ular ini ada empat garis kuning pucat-coklat pada warna dasar hitam, garis tersebut melintasi seluruh panjang tubuh dan buntutnya.
Ular ini bertaring belakang dan berbisa rendah. ular ini juga merupakan hewan ular yang sering dipelihara, jinak serta gampang diurus.
Ular ini mudah dikenali dari corak dan warna kulitnya yang bercorak garis-garis horizontal sejajar dengan panjang tubuhnya.
Kulitnya belang hitam-kuning di bagian atas dan sedikit putih di bagian perut atau dorsal.
Ular Kepala Merah (Bungarus flaviceps)
Ular Kepala Merah adalah spesies langka yang mendiami hutan dataran rendah, perbukitan dan daerah pegunungan rendah di bawah ketinggian 900 mdpl.
Aktivitas ular ini biasanya di malam hari, mempunyai kebiasaan hidup semiaquatics
Ular Kepala Merah termasuk jenis-jenis ular yang langka dan jarang ditemukan di dekat tempat tinggal manusia. Tubuh bagian bawah ular ini berwarna putih pucat.
Ia memiliki racun neurotoksin yang kuat di dalam tubuhnya dan berpotensi mengakibatkan kematian, sehingga Anda harus berhati-hati jika tidak sengaja melihatnya
Ular naga selama ini hanya berkembang sebagai mitos, ular yang besar bisa terbang dan menyemburkan api.
Namun faktanya ular naga ini memang ada berasal dari Indonesia, Ular Naga ini mempunyai nama latin Xenoderemus javanicus, menunjukkan ular ini berasal dari jawa.
Kalau diamati lebih jauh, ular naga ini mirip seperti persilangan antara ular dan biuaya, dimana kulitnya keras seperti buaya.
Ukuran tubuh ular ini kecil, hanya mencapai sekitar 60 cm, seperti yang pernah ditemukan di gunung sunda oleh Panji Petualang yang dibagikan di video youtube nya, yang diunggah pada tanggal 15 Februari 2022.
Itu adalah beberapa ular yang asli berasal dari Indonesia.***