Daging Kambing tak Sebabkan Kolesterol Tinggi, Benarkah? Ini Nutrisi yang Dikandungnya dan Cara Memasak Sehat

9 Juli 2022, 13:15 WIB
Daging kambing tak sebabkan meningkatnya kolesterol? Ini penjelasannya dan cara masak yang enak san sehat. /Pixabay/MabelAmber/

DESKJABAR - Idul Adha segera menjelang. Tak lama lagi para ibu ditantang mengolah daging sapi maupun kambing, juga domba.

Sayangnya, daging kambing dituding bisa meningkatkan kadar kolesterol dan tekanan darah.

Padahal, di lebaran Idul Adha banyak sekali daging kurban, yang sebagian adalah daging kambing.

Apakah benar daging kambing tidak sehat? Yuk kita simak artikel yang DeskJabar sadur dari healthline.

Baca Juga: Link Streaming Semifinal Malaysia Masters 2022, Hari Ini 9 Juli, Jam Berapa? Tayang di TV Mana?

Daging merah seperti sapi dan kambing, domba, juga daging putih seperti ayam sebetulnya kaya akan protein, vitamin dan mineral.

Berbeda dengan anggapan selama ini daging kambing disebutkan termasuk salah satu daging merah paling sehat, lebih rendah lemak jenuh dan kolesterol. Daging kambing juga lebih tinggi zat besi daripada daging merah atau putih lainnya.

Daging kambing memiliki rasa yang kuat, lebih manis dari daging domba, tapi tidak lebih manis dari daging sapi.

Baca Juga: Yuk Mengunjungi 3 Tempat Wisata Paling Hits, Instagramable di Yogyakarta, No 1 Pas untuk Anak-anak

Memasaknya dengan banyak rasa dan rempah-rempah membantu melengkapi rasa uniknya.

Kambing muda atau dewasa

Daging kambing biasanya diklasifikasikan berdasarkan umur kambing saat daging tersebut diproses.

Daging kambing muda biasanya hewan berusia 4 bulan atau kurang, dan daging dewasa atau chevon berasal dari hewan hingga usia 14 bulan.

Daging kambing muda lebih empuk dari kambing dewasa. Kandungan airnya yang lebih tinggi membuatnya cocok untuk beberapa metode memasak.

Daging kambing dewasa sedikit lebih keras dan paling baik jika dimasak dengan panas yang lambat (slow cooker) dan lembab untuk membantu mengeluarkan rasanya.

Baca Juga: Di Majalengka, Burung Emprit Dikonsumsi, Wisata Alam dan Pengendalian Hama Pertanian Padi

Nutrisi daging kambing

Daging kambing merupakan sumber nutrisi yang baik, juga mengandung protein, zat besi, vitamin B12, seng, dan kalium.

Dan ternyata daging kambing juga rendah lemak total dan lemak jenuh dibandingkan dengan daging merah lainnya.

Dikutip DeskJabar dari healthline, porsi 3 ons (85 gram) daging kambing yang dimasak mengandung:

Kalori: 122
Protein: 23 gram
Lemak: 2,6 gram
Lemak jenuh: 0,8 gram
Karbohidrat: 0 gram
Gula: 0 gram
Serat: 0 gram
Riboflavin: 30% dari Nilai Harian (DV)
Besi: 18% dari DV
Vitamin B12: 17% dari DV
Seng: 30% dari DV
Kalium: 10% dari DV

Daging kambing juga merupakan sumber protein yang bagus, yang penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan dan otot.

Manfaat daging kambing untuk kesehatan

Daging kambing mengandung berbagai khasiat nutrisi yang dapat menjadi bagian dari diet sehat.

1. Rendah lemak dan lemak jenuh

Meskipun lemak mungkin tidak menjadi masalah, makan terlalu banyak dapat mengakibatkan konsumsi energi lebih banyak dari yang dibutuhkan.

Karena daging kambing tidak berlemak, sehingga merupakan sumber protein yang bagus dengan kalori lebih sedikit. Ini mungkin bermanfaat bagi orang yang ingin menurunkan berat badan.

Daging kambing memiliki sekitar 1 gram lemak jenuh per 3 ons (85g), yang lebih rendah dari beberapa daging lainnya.

Sama dengan dagig kambing, daging sapi tanpa lemak juga rendah lemak jenuh.

Seperti diketahui, makan lemak jenuh dikaitkan dengan peningkatan kolesterol "jahat", atau low-density lipoprotein (LDL), dalam darah.

Tingkat LDL yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan timbunan lemak di pembuluh darah yang dapat terus tumbuh, menghalangi aliran darah, dan menyebabkan serangan jantung atau stroke.

Ada penelitian baru yang bertentangan dengan klaim bahwa lemak jenuh berkontribusi terhadap risiko penyakit jantung.

Namun, American Heart Association masih merekomendasikan untuk membatasi asupan lemak jenuh.

Tinggi zat besi

Daging kambing juga mengandung zat besi tinggi, sekitar 3,2 mg zat besi per 3 ons (85 gram). Ini hampir dua kali lipat jumlah zat besi dalam daging sapi tanpa lemak (1,8 mg), dan dada ayam (0,42 mg).

Zat besi merupakan mineral penting yang dikonsumsi dalam makanan yang kita makan. Tanpa zat besi yang cukup, tubuh tidak dapat membuat hemoglobin, protein yang ditemukan dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Selain itu, zat besi sangat penting untuk banyak proses, seperti:

- Pengaturan suhu tubuh
- Dukungan kekebalan
- Produksi energi
- Vitamin B12

Daging kambing merupakan sumber vitamin B12. Vitamin B12 (juga dikenal sebagai cobalamin) adalah nutrisi penting yang memainkan banyak peran dalam tubuh, termasuk:

- Produksi energi dalam sel
- Sintesis DNA
- Fungsi sel saraf
- Pembentukan sel darah merah
- Kalium

Daging kambing tinggi kalium, mengandung sekitar 344 mg per 3 ons (85 gram) atau 10% dari DV.

Sebagai gambaran, satu buah pisang ukuran sedang (115 gram) mengandung sekitar 375 mg potasium/ kalium.

Kalium adalah nutrisi dan elektrolit yang membantu mengatur tekanan darah dan menjaga fungsi sel, terutama sel saraf dan otot.

Kelemahan daging kambing

Komposisi nutrisi daging kambing tampaknya lebih unggul dari beberapa jenis daging merah lainnya.

Namun meski begitu tentu bukan berarti kita bisa "befoya-foya" mengonsumsi daging merah. Toh, apapu yang berlebihan itu tidak baik.

Dalam beberapa literatur disebutkan terlalu banyak daging merah diduga meningkatkan risiko kanker.

Penelitian hanya menunjukkan korelasi dan bukan penyebab antara daging merah dan kanker. Peningkatan risiko mungkin terkait dengan kebiasaan tidak sehat, selain terlalu banyak mengonsumsi daging merah.

Untuk diketahui, ketika daging merah hangus atau dimasak "matang" pada suhu yang sangat tinggi, ini dapat menyebabkan pembentukan amina heterosiklik (HCA) dan amina polisiklik (PAH). HCA dan PAH adalah bahan kimia yang diduga meningkatkan risiko kanker pada manusia.

Namun, pembentukan HAA dan PAH mungkin terkait dengan proses memasak daripada jenis daging yang dimasak.

Aroma

Daging kambing memiliki aroma yang kuat, sehingga banyak orang kurang suka dengan baunyatersebut.

Selain itu daging kambing tanpa lemak, jika tidak dimasak dengan baik, menyebabkan daging sangat keras dan kurang bisa dinikmati.

Oleh karena itu, memasaknya pada suhu rendah untuk waktu yang lebih lama membantu mengeluarkan rasa dan kelembutan daging kambing.

Cara memasak daging kambing

Daging kambing dapat disiapkan dengan berbagai cara.

Metode memasak yang paling umum adalah memasak lambat berupa semur dan kari.

Namun ini bukan cara satu-satunya ya. Anda bisa berkereasi masak daging apapun bebas.

Berbagai potongan daging kambing dapat dipecah menjadi dua teknik memasak: masak cepat atau masak lambat.

Rib chops, loin chops, dan tenderloin lebih cocok dimasak dengan cepat. Potongan yang tersisa lainnya lebih baik jika dimasak perlahan, karena membantu memecah jaringan ikat yang keras, membuat daging lebih empuk dan beraroma.

Intinya secara keseluruhan, daging kambing menawarkan berbagai nutrisi yang dapat bermanfaat bagi kesehatan.

Ini secara nutrisi lebih unggul dalam beberapa hal dibandingkan jenis daging merah lainnya dan dapat dimasukkan sebagai bagian dari diet seimbang.

Untuk variasi, gantikan daging merah Anda yang biasa dengan daging kambing dalam berbagai resep.

Terakhir, untuk menghasilkan daging kambing yang terbaik, sebaiknya dimasak perlahan.***

 

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: healthline

Tags

Terkini

Terpopuler