Puncak Haji Wukuf 9 Dzulhijjah:Hari Spesial Dimana Allah Membanggakan Hamba Berkumpul di Arafah

5 Juli 2022, 15:44 WIB
Wukuf di Padang Arafah adalah salah satu rukun haji, untuk mengingat Nabi Adam dan Hawa diturunkan ke bumi dari surga. / /ANTARA/Hania Sofia//

DESKJABAR - Diberitakan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), jelang puncak ibadah haji 2022, persiapan fasilitas jemaah haji Indonesia di Arafah sudah mencapai 90 persen.

Arafah merupakan daerah terbuka di sebelah timur luar kota suci umat Islam di Mekkah, Arab Saudi.

Di padang Arafah, tepatnya 9 Dzulhijjah berkumpul sekitar lebih dari dua juta umat Islam untuk melakukan inti peribadatan haji, Wukuf.

Baca Juga: IDUL ADHA, Kurban Dengan KERBAU dan RUSA Bolehkah? Bagaimana Hukum Fikihnya, Ini Kata Buya Yahya

Karena inti ibadah haji adalah Wukuf di Padang Arafah, ‘Al-Hajj Arafah’ begitu sabda Rasulullah Saw.

Wukuf secara bahasa artinya adalah ‘berhenti’ walau sesaat.

Sementara wukuf di Padang Arafah adalah salah satu rukun haji, untuk mengingat Nabi Adam dan Hawa diturunkan ke bumi dari surga.

Hari Arafah merupakan hari spesial karena pada hari itu Allah Swt. membanggakan hambaNya yang berkumpul di Arafah.

Baca Juga: 4 Pilihan Destinasi Wisata Bogor yang Lagi Trending 2022, Ada yang Berhiaskan Pelangi Hingga Bernuansa Eropa

Hal ini sebagaimana tergambar dalam hadits yang menceritakan bahwa Allah membanggakan hambaNya di hadapan Malaikat karena mereka sedang Wukuf di Arafah.

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ

Tidak ada satu hari di mana Allah lebih banyak membebaskan hamba dari neraka, melebihi hari arafah. Sesungguhnya Allah mendekat, kemudian Allah membanggakan mereka di hadapan para Malaikat. Allah berfirman, ‘Apa yang mereka inginkan?’ Hadits Riwayat Muslim nomor 3354.

Di hari Arafah 9 Dzulhijjah, Allah membanggakan hambaNya yang wukuf di Arafah. Karena mereka sanggup dan rela melepaskan segala atribut keduniawian, hanya untuk berkumpul di Padang Arafah yang panas.

Kita bisa membayangkan situasi kondisi Padang Arafah pada zaman para sahabat tempo dulu.

Baca Juga: Naudzubillah! 6 Ciri Wanita Yang Tidak Bisa Masuk Surga, Bahkan Sekedar Mencium Aroma Surga

Jangan kita membayangkan situasi kondisi mereka seperti jamaah haji yang sekarang.

Jamaah haji Indonesia hanya diperlukan 10 jam untuk bisa tiba di tanah suci, sementara para sahabat Rasulullah harus menempuh kurang lebih dalam 10 hari.

Jamaah Indonesia menaiki pesawat yang full AC, sementara para sahabat Nabi muhammad Saw hanya mengendarai unta dengan terpaan hawa panas gurun sahara.

Bisa dipastikan, setelah 10 hari lebih dalam keadaan ihram, rambut mereka pasti kusut dan berdebu.

Perlu juga dibayangkan, mereka juga tak mendiami kemah yang sejuk dengan makanan yang begitu melimpah.

Baca Juga: Buah dan Sayuran Ini Diyakini Dapat Menurunkan Kolesterol, Penasaran? Simak Uraiannya Berikut Ini!

Mayoritas sahabat termasuk Rasulullah sendiri justru melalui hari yang begitu terik tadi tanpa naungan apapun.

Makanya, Allah Swt begitu membanggakan orang yang wukuf di Arafah pada siang hari arafah.

“Sesungguhnya Allah Swt membanggakan orang yang wukuf di Arafah pada siang hari arafah. Allah berfirman,lihatlah kepada para hambaKu. Mereka mendatangiKu dengan rambut kusut dan badan berdebu,”Hadits Riwayat Ahmad.

Terakhir, semoga Allah memberi jalan bagi kita bisa menyusul mereka yang mendahului kita dalam kebaikan.

Dikutip DeskJabar.com dari Software Maktabah Syamilah.***

 

Editor: Dendi Sundayana

Tags

Terkini

Terpopuler