DESKJABAR – Punya hajat ingin anak cerdas dan pintar seperti ulama? Sungguh cita-cita yang agung.
Sebagai seorang orang tua tentunya wajar jika kita mempunyai hajat ingin anak pintar dan cerdas, bahkan secerdas para ulama yang mampu menghafal ratusan ribu hadits lengkap bersama sanadnya.
Namun rasanya mimpi jika kita punya hajat setinggi itu namun usaha kita untuk mencerdaskan dan memintarkan anak masih sangat minim.
Apalagi jika masih jauh dari Allah SWT. Bagaimana Allah akan mengabulkan hajat kita tersebut?
Jika kita merasa masih jauh dengan Allah SWT, maka segeralah dekatkan diri kita kepada Allah SWT.
Allah SWT sangat menyukai orang yang mendekat padanya, beribadah dan meminta hanya kepadanya.
Berdoalah kepada Allah SWT untuk hajat kita di sela-sela usaha kita mencerdaskan anak kita, insya Allah hajat kita akan terkabul.
Karena tidak hanya cukup hanya dengan berdoa, maka kita pun harus memaksimalkan usaha kita.
Allah SWT telah memberikan fasilitas kepada manusia untuk mencari ilmu seperti pendengaran, penglihatan dan hati.
Baca Juga: Rezeki Hasil Usaha Menggunakan Penglaris Tidak Berkah, Kata Buya Yahya Anda Ditipu Setan
Sebagai orang tua kita mesti bisa dengan cermat memanfaatkan fasilitas yang telah Allah SWT berikan kepada anak-anak kita tersebut.
Para ulama saja tidak pintar begitu saja, akan tetapi disana ada peran orang tua yang membesarkan mereka sehingga tumbuh menjadi orang yang pintar dan cerdas.
Dalam ceramahnya Ustadz Adi Hidayat pernah menceritakan tentang perihal yang dilakukan oleh orang tua para ulama sehingga bisa menjadi cerdas dan pintar hingga menjadi ulama yang mampu menghafal banyak hadits.
Dilansir DeskJabar.com dari channel YouTube Adi Hidayat Official yang tayang pada 28 Desember 2020 dengan judul ‘Cara Agar Anak Cerdas – Ustadz Adi Hidayat’.
Baca Juga: Hutang untuk Membayar Biaya Haji, Bolehkah? Harus Memperhitungkan Beberapa Hal
Ustadz Adi Hidayat pernah menjelaskan dalam ceramahnya jika untuk memiliki anak yang pintar dan cerdas mesti meminta langsung kepada Allah SWT yang Maha memiliki ilmu.
“Allah yang punya ilmu, Allah yang punya pengetahuan, Allah yang punya wawasan segalanya, semua tidak luput dari Allah,” kata ustadz Adi Hidayat.
Sebagai pemilik segala ilmu, tentunya sangatlah mudah bagi Allah SWT untuk memberikan setitik ilmu kepada salah seorang hambanya. Dengan mendekati Allah dan beribadah kepada-Nya maka hajat kita akan mudah terkabulkan.
“Kalau ingin diberikan pengetahuan itu oleh Allah maka dekatilah Allah,” lanjutnya.
Baca Juga: DAIHATSU Indonesia Masters 2022, Loloskan 3 Wakil Indonesia ke Semifinal, Lawan The Minions?
Dalam kesempatan itu Ustadz Adi Hidayat pun memberikan rahasia para orang tua ulama terdahulu dalam mengajar yang membuat mereka cerdas dan pintar.
- Mengajarkan dan membiasakan sholat sejak dini
Menurut Adi Hidayat, dalam sholat ada korelasi dengan kepintaran. Menurutnya, saat belajar shalat, si anak akan belajar kosakata rumit dan banyak, selain itu dalam sholat juga anak dituntut untuk belajar ketaatan kepada Allah SWT.
Dikatakan jika dalam sholat adalah waktu dimana seorang hamba dekat dengan Allah SWT, diharapkan dengan kedekatan tersebut setiap doa akan terkabul termasuk untuk kepintaran dan kecerdasan.
Kemudian, Rasulullah SAW pun memerintahkan kepada setiap orang tua muslim untuk mengajarkan anaknya shalat sejak usia 7 tahun, bahkan jika setelah 10 tahun anak masih belum terbiasa melaksanakan shalat Rasul memerintahkan untuk memberikan peringatan keras.
Baca Juga: Jangan Melihat Konten Seperti Ini di HP, Tanda Sholat Tidak Diterima Allah SWT dan Sia-sia
“Kalau anak diajari sholat dengan benar dari kecilnya maka anak itu dewasa akan tumbuh jadi anak yang baik dan pintar,” terang ustadz Adi Hidayat.
Al-Kindi (filsuf pertama yang lahir dari kalangan Islam), Al-Ghazali (Algazel di dunia barat abad pertengahan), Al-Farabi (Ahli filsuf, matematika dan ahli hukum Islam), Ibnu Sina (filosofi dan kedokteran, bapak kedokteran modern), Al-Khawarizmi (ahli dalam bidang matematika, astronomi, astrologi, bapak Aljabar), Al-Bantani (Sayyid Ulama al-Hijaz) semuanya sebelum belajar pengetahuan lain dididik shalat oleh orang tuanya.
- Sejak usia 0 tahun ajarkanlah Al-Qur’an
Ustadz Adi Hidayat memberikan tips mengajarkan Al-Qur’an kepada anak bisa dimulai sejak anak baru lahir.
Caranya adalah dengan cara memperdengarkan bacaan Al-Qur’an kepada anak dengan metode 1 bulan 1 juz.
Misal di bulan pertama kelahiran anak, kita bisa memperdengarkan lantunan ayat-ayat Al-Qur’an juz pertama dengan berulang-ulang setiap harinya.
Ustadz Adi Hidayat menyarankan untuk menyimpan alat seperti speaker di setiap ruangan kecuali kamar mandi. Dengan demikian, saat melakukan aktifitas apapun anak bisa secara tidak langsung memperdengarkan bacaan Al-Qur’an.
Ustadz Adi Hidayat menyampaikan jika para pakar Al-Qur’an menyepakati bahwa setelah diperdengarkan 30 juz Al-Qur’an kepada anak selama 30 bulan, maka hanya tinggal diajarkan menghafal Al-Qur’an selama 6 bulan.
“Dekatkan anak-anak dengan Al Qur’an, Allah akan tingkatkan tingkat kecerdasannya. Kalau hafal dengan benar minimal 3 kali lipat,” kata Ustadz Adi Hidayat.
Al-Qur’an merupakan kalamullah dan berisi tuntunan bagi hambanya. Al-Qur’an memiliki lebih dari 52 ribu kosa kata. Maka sudah barang pasti jika anak menguasai dan menghafal Al-Qur’an berarti anak tersebut adalah anak cerdas dan pintar.
Anak yang hafal Al-Qur’an akan lebih mudah mempelajari bidang ilmu yang lain dan menguasainya dalam waktu yang relatif singkat.
Demikianlah 2 tips dari Ustadz Adi Hidayat, mudah-mudahan kita bisa menerapkannya kepada anak-anak tercinta kita, sehingga mereka bisa menjadi manusia pintar dan cerdas.***