Pengacara Danu Subang Tak Mau Perang, Medsos Bukan Jalan Terbaik, Mengawal Kasus dengan Cara Lain

26 Mei 2022, 10:50 WIB
Achmad Taufan, pengacara Danu Subang tak mau perang di medsos.ronologi kasus Subang ke Presiden Jokowi /Instagram.com/@atslawfirmofficial/

DESKJABAR - Pengacara Danu Subang tak mau perang di media sosial atau medsos. Ia memilih mengawal kasus Subang dengan cara lain.

Pengacara Danu Subang, Achmad Taufan menegaskan tak mau menggunakan medsos, seperti halnya banyak pihak. Perang di medsos jelas bukan pilihannya.

Hampir 10 bulan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang terus bergulir dengan berbagai spekulasi di medsos.

Medsos memang menjadi tempat menyalurkan berbagai berita, informasi juga dugaan-dugaan seputar kasus Subang ini.

Baca Juga: PRESIDEN JOKO WIDODO Sudah TERIMA Kronologi KASUS SUBANG, Achmad Taufan Soedirjo: BERSABARLAH

Media sosial alias medsos ini terkadang digunakan warganet mengisi analisa-analisa menyudutkan salah satu pihak, misalnya saksi kasus Subang.

Karuan saja, para kuasa hukum para saksi berang. Tuduhan-tuduhan yang kadang tak berdasar malah menyebar demikian cepat. Membuat masalah bukannya clear malah tambah buram.

Tah hanya para kuasa hukum dan saksi yang merasa geram, tapi juga pihak kepolisian. Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo pun memberikan peringatan terkait berita simpang siur seputar kasus Subang.

"Polda Jabar tidak pernah mengeluarkan data teknis terkait penyelidikan dan penyidikan, karena hal tersebut bertentangan dengan undang-undang Kebebasan Informasi Publik, dimana termasuk informasi yang dikecualikan,” sinyal keras Ibrahim Tompo.

Baca Juga: KASUS SUBANG Sedang Panas, Achmad Taufan Sebut Tidak Mau Ambil Pusing, Danu Jalani Dunia Baru

Selanjutnya Ibrahim Tompo mengungkapkan jika pihak kepolisian terganggu oleh informasi-informasi yang tersebar di masyarakat.

Ibrahim Tompo bahkan mengatakan jika informasi yang tersebar di masyarakat tersebut bersumber dari sumber yang dapat dipercayai juga bisa menyesatkan.

“Jika ada informasi yang beredar dan termasuk data teknis maka data dan informasi tersebut dari sumber yang tidak dapat dipercaya dan hal tersebut mengganggu jalannya penyelidikan dan penyidikan,” kata Ibrahim Tompo, belum lama ini.

Bahkan, kuasa hukum saksi kasus Subang Danu, Achmad Taufan menegaskan, ketimbang perang di media sosial, pihaknya memililih berikirim surat kepada Kapolri dan Presiden.

"Dengan harapan kasus Subang segera terungkap. Kalau ternyata belum ya kita mau gimana lagi, kan domain kepolisian. Tugas kita fokus mengawal, mendorong kepolisian agar kasus pembunuhan ini segera terungkap, dalangnya ditangkap, semua yang terkait ditangkap dan diadili," papar Achmad Taufan kepada DeskJabar, Rabu 25 Mei 2022.

Baca Juga: PRESIDEN dan KAPOLRI Sudah Terima Surat Pengaduan Kasus Subang dari Pengacara Danu: SEGERA TERUNGKAP?

"Dari Setneg surat ke Presiden sudah diterima. Surat Kapolri dll. sudah diterima semua dan tidak ada yang ditolak atau dikembalikan," ujarnya menambahkan.

Ia mengajak semua pihak untuk berdoa terus agar kepolisian diberi kemudahan agar segera mengungkap kasus pembunuhan keji ini.

Di kesempatan itu, ia juga menyebutkan sekarang ini, kondisi kliennya, Danu, baik-baik saja.

"Perkembangan keseharian Danu alhamdulillah Insya Allah selalu baik. Terkait banyak yang menyorot Danu kami gak ambil pusing. Yang bener itu kalau mau ada bukti-bukti yang diyakini berguna bagi kepolisian ya langsung diserahkan saja ke penyidik kepolisian," tegas Achmad Taufan.

Jikapun ada yang menekan Danu ia memilih membiarkan saja, ia menyerahkan semua kepada kepolisian untuk menyelidiki tentang tuduhan tersebut.

"Toh status Danu dengan yang lain adalah sebagai saksi dan biarlah masyarakat yang menilai, Danu saat ini sedang mencari dunia baru yaitu belajar usaha, dari tingkatan bawah dulu, sambil terus koordinasi dengan kita kuasa hukum untuk terus memonitor dan mengawal proses pengungkapan Kasus Subang ini," katanya.

"Perlu kita sama-sama pahami kasus ini sudah sangat lama, masyarakat sudah sejak awal mengawal kasus ini. Dan kita semua punya feeling dan analisa kira-kira kasus ini motifnya apa, dan siapa sih yang paling mendekati sosok pelakunya dan lain lain. Apalagi kepolisian yang sudah kerja keras sejak awal."

 

 

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Dok. DeskJabar

Tags

Terkini

Terpopuler