KASUS PEMBUNUHAN SUBANG Bikin Geleng-geleng Kepala, DUKUN SAMPAI IKUT CARI FAKTA, Tapi Masih Belum Terungkap

21 Mei 2022, 11:58 WIB
Kasus pembunuhan Subang, dukun turun tangan mencari fakta / Kodar Solihat/DeskJabar.com /

DESKJABAR – Disinyalir terdapat kejanggalan dalam kasus pembunuhan Subang yang telah menewaskan ibu dan anak, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Kasus pembunuhan Subang yang terjadi pada tanggal 18 Agustus 2022 yang lalu hingga saat ini masih belum terselesaikan, dan masyarakat merasakan banyak kejanggalan yang terjadi pada kasus tersebut.

Ada dua alat bukti penting yang telah didapatkan oleh pihak  penyidik yang mana seharusnya dengan dua alat bukti tersebut pihak kepolisian sudah bisa mengantongi data pelaku.

Hal serupa pernah dikatakan oleh seorang pakar hukum pada Januari 2022, menurutnya dengan dua alat bukti yang telah didapatkan oleh pihak kepolisian tersebut tidak akan lama lagi pelaku akan diumumkan berikut motifnya.

Baca Juga: Besok, 22 Mei 2022 Memperingati Hari Apa ? Ini Fakta dan Sejarah Hari Keanekaragaman Hayati Internasional

Seorang pakar hukum DR Musa Darwin yang dihubungi oleh DeskJabar.com pada 14 Januari 2022 mengatakan jika pihak kepolisian sudah tidak mempunyai alasan lagi untuk tidak segera mengumumkan setelah mengantongi 2 barang bukti tersebut.

“Ya saya rasa di bulan ini sudah ditetapkan,” ujar DR Musa Darwin Pane.

Adapun dua barang bukti yang dimaksud adalan sidik jari dan DNA yang berhasil ditemukan di lokasi rumah TKP.

Tidak diketahui apa yang membuat polisi tidak segera mengumumkan pelaku dengan bekal 2 barang bukti tersebut.

Baca Juga: Live Score Badminton Thailand Open 21 Mei 2022, 1 Perwakilan Indonesia Berhasil Masuk Babak Semifinal

Apakah pihak kepolisian masih terganggu dengan framing-framing yang tersebar di masyarakat atau ada alasan lain seperti ramainya isu ada orang-orang penting yang terlibat sehingga merantai langkah polisi untuk mengungkap kasus Subang.

Dilansir DeskJabar.com dari hasil wawancara via pesan singkat WhatsApp terhadap Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo, dirinya menyatakan jika kepolisian terganggu dengan isu yang berjkembang diluar.

“Jika ada informasi yang beredar dan termasuk data teknis maka data dan informasi tersebut dari sumber yang tidak dapat dipercaya dan hal tersebut mengganggu jalannya penyelidikan dan penyidikan,” kata Ibrahim Tompo.

“Dan akan menjadi informasi yang menyesatkan publik,” lanjutnya.

Baca Juga: Jadwal Final Sepakbola SEA Games 2022, Indonesia vs Malaysia, Vietnam vs Thailand, Besok 22 Mei 2022

Menutup wawancara, Ibrahim Tompo kembali memberikan himbauannya yang ditujukan lebih kepada media, baik media online atau pun YouTube atau media yang lainnya yang rutin memberitakan perkembangan kasus pembunuhan Subang.

“Dihimbau kepada beberapa pihak yang melansir informasi terkait hal ini agar menghentikan memberikan informasi yang tidak faktual dan tidak mendasar,” pungkas Ibrahim Tompo.

Jika diperhatikan lebih seksama lagi dari awal terjadinya kasus pembunuhan Subang ini kejanggalan demi kejanggalan sudah mulai mewarnai penyidikan kasus tersebut.

Seperti pada hari pertama korban ditemukan di dalam mobil Alphard dalam posisi bertumpuk tanpa busana, Kapolres Subang AKBP Sumarni sempat mengatakan jika kemungkinan pelakunya melibatkan orang dalam.

Baca Juga: UPDATE! Kode Redeem FF 21 Mei 2022, Terbaru 1 Menit yang Lalu, Dapatkan AK47-Flaming Dragon dan Lain-lain

Apa yang diungkapkan oleh Sumarni cukup masuk akal karena seperti yang kita ketahui saat pemeriksaan di rumah TKP tidak terdapat indikasi jika pelaku memasuki rumah dengan cara paksa.

Namun walaupun sudah mengantongi dugaan demikian  pihak kepolisian masih saja belum menentukan siapa yang dimaksud orang dalam tersebut.

Kemudian di kasus pembunuhan Subang pun di awal-awal penanganan kasusnya sudah ada tuduhan pelaku dari salah seorang saksi.

Bahkan seiring berjalannya waktu aksi saling tuduh pun terjadi hingga merembet kepada masyarakat yang membuat kubu A dan B yang mana keduanya saling menyudutkan.

Saking janggalnya kasus pembunuhan Subang, bahkan banyak dukun yang ikut melibatkan diri dalam mencari fakta walaupun  sebenarnya apa yang diperoleh oleh para dukun tersebut tidak akan dijadikan rujukan oleh pihak kepolisian.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler