Perang Rusia Ukraina Hari ini, Kepala Chechnya Terus Berjuang di Ukraina Meskipun Ada Permintaan dari Putin

12 April 2022, 10:12 WIB
Tentara Rusia bombardir Kota Melitopol dan Prseiden Ukraina Zelensky menuduh Rusia telah menculik Walikota Melitopol /Reuters

 

 

DESKJABAR – Ramzan Kadyrov, Kepala Kuat Republik Rusia Chechnya, mengatakan bahwa dia menolak permintaan dari Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai pertempuran di Ukraina.

“Presiden Putin meminta saya untuk menangguhkan pekerjaan saya (berjuang bersama pasukan Rusia di Ukraina) di bulan Ramadhan, karena rasa lapar dan haus mempengaruhi kemampuan saya dalam perang," kata Ramzan Kadyrov.

Ramzan Kadyrov mengatakan kepadanya, bahwa Ramadhan adalah bulan penaklukan dan jihad yang sesungguhnya, dan itu adalah bulan hadiah ganda.

Kadyrov mengatakan hal itu dalam sebuah pernyataan pers yang dilaporkan oleh media Rusia.

Baca Juga: Sekelompok Orang Bakar Pos Polisi Pejompongan Usai Aksi Mahasiswa

"Tuan Putin tersentuh oleh kebesaran Islam, dan dia terkejut ketika saya mengatakan kepadanya bahwa kami memperoleh kekuatan spiritual kami dari puasa," tambahnya.

Pada 25 Februari, Kadyrov mengumumkan bahwa para pejuang Chechnya bertempur bersama tentara Rusia di Ukraina.

Dalam pidatonya, Dia mengatakan bahwa Putin telah membuat "keputusan yang tepat, dan kami akan mengikuti perintahnya."

Kadyrov, yang naik ke tampuk kekuasaan di wilayah Chechnya di selatan Rusia yang mayoritas Muslim setelah dua perang brutal setelah runtuhnya Uni Soviet, sering menggambarkan dirinya sebagai "prajurit kaki" Putin.

Hal itu terungkap di laman shafaq.com berjudul,"Chechnya's head to keep fighting in Ukraine despite Putin's demand", yang tayang pada 04 April 2022, Putin menunjukkan niat baik untuk negosiasi dengan Ukraina.

Pada hari Rabu, Presiden Rusia Vladimir, Putin memerintahkan pasukan Rusia untuk mundur dari Kyiv sebagai "isyarat niat baik untuk pembicaraan."

Baca Juga: Pemain Baru Belum Bertambah, Ardi Idrus Akan Tinggalkan Persib Bandung?

"Kami dapat mengambil keputusan serius dalam negosiasi, jadi Presiden (Vladimir) Putin telah memerintahkan pasukan kami untuk meninggalkan wilayah (Kyiv)," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Kemarin, Peskov mengatakan bahwa "Rusia tidak menolak kemungkinan pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, tetapi itu hanya bisa terjadi setelah dokumen disetujui."

Rusia dan Ukraina melanjutkan pembicaraan damai intensif untuk menemukan solusi atas krisis kemanusiaan dan keamanan.

Presiden Ukraina memperingatkan bahwa ambisi Putin untuk menduduki seluruh Ukraina tetap tidak padam karena pasukannya terus menyerang daerah yang berbeda.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Shafaq.com

Tags

Terkini

Terpopuler