Benarkah Dilarang Puasa Qodho Setelah Malam Nisfu Sya'ban? Begini Penjelasan Lengkap Habib Ahmad Al-Habsyi

18 Maret 2022, 07:34 WIB
Habib Ahmad Alhabsyi tengah menjelaskan hukumnya seseorang yang mengerjakan puasa qodho setelah malam Nisfu Sya'ban /Tangkapan layar / Youtube Gencar Tv/

DESKJABAR - Sebagaimana yang disebutkan dari banyaknya hadist, bahwasanya Nabi Muhammad SAW mengerjakan amalan puasa lebih banyak di bulan Sya'ban. Bahkan, hingga satu bulan penuh.

Karena, bulan Sya'ban termasuk pada bulan yang istimewa di sisi Allah SWT. Terlebih, di malam pertengahan Sya'ban diyakini sebagai malam pengampunan dan keberkahan, malam Nifsu Sya'ban. Sehingga dianjurkan untuk melakukan amalan sunnah.

Terkait dengan amalan puasa, ada hadist yang menyebutkan bahwasanya setelah malam Nifsu Sya'ban itu dilarang untuk mengerjakan amalan puasa. Benarkah?

Baca Juga: BUKTI BARU KASUS SUBANG: Diduga MIlik Pelaku, Anjing Pelacak Temukan Sepatu Putih di Lokasi TKP

Dikutip DeskJabar.com dari video yang diunggah oleh Kanal Youtube Gencar Tv dengan judul "Hukum puasa Qodho Setelah Nisfu Sya'ban | Habib Ahmad Al Habsyi" pada 17 April 2020

Habib Ahmad Al Habsyi memberikan penjelasan rinci mengenai hadist yang artinya dilarang puasa setelah malam Nisfu Sya'ban. Ia membenarkan, jika terhadap hadist tersebut dan di indonesia sendiri para ulama berbeda pendapat atas maknanya.

"Memang ada ulama yang melarang, dan ulama yang membolehkan," ujar Habib Ahmad Al Habsyi.

Menurut Habib Ahmad Al Habsyi, ulama yang melarang mengerjakan amalan puasa setelah malam Nifsu Sya'ban berdasarkan Hadist Riwayat Abu Daud

إذا انتصف شعبان فلا تصوموا

Yang artinya "Rasullulah SAW berkata, kalau kalian masuk pertengahan bulan Sya'ban. Maka hendaklah kalian jangan berpuasa," sambung Habib Ahmad Al Habsyi.

Baca Juga: Amalkan Ini Dijauhkan dari Neraka Jahanam selama 100 Tahun, Simak Penjelasan Syekh Ali Jaber

Selain dalil hadist tersebut, adapula ulama yang berpendapat bahwasanya di hari setelah malam Nifsu Sya'ban, mengapa dilarang untuk mengerjakan amalan puasa? Karena dianggap sebagai hari syak (ragu), alasannya Ramadhan sebentar lagi tiba.

Ada pula yang berpendapat bahwa, hari setelah malam Nisfu Sya'ban adalah hari untuk menyiapkan tenaga dan kekuatan untuk puasa di bulan ramadhan.

Akan tetapi, Habib Ahmad Al Habsyi mengatakan bahwa makna hadist tersebut sempat di kumpas tuntas dengan panjang lebar oleh ulama terkenal, Al Imani al Manawi di kitab Faidul Qadhir.

"Makna hadist itu, diperuntukkan bagi orang-orang yang memulai puasa tanpa ada sebab. Ga ada sebab, tiba-tiba dia berpuasa. Tapi, menurut beliau jika ada sebabnya tidak dilarang. Maka di perbolehkan," jelas Habib Ahmad Al Habsyi.

Jadi menurut Habib Ahmad Al Habsyi, orang yang mengerjakan amalan puasa setelah malam Nifsu Sya'ban adalah mereka yang memiliki suatu kondisi dengan sebab tertentu.

Apa saja sebab-sebab tertentu itu? apakah puasa qodho juga termasuk?

Baca Juga: Inilah CIRI Orang yang Dilarang Puasa Setelah Malam Nisfu Sya'ban Menurut Ustadz Abdul Somad

"Orang yang sebelumnya melaksanakan puasa senin kamis, punya hutang puasa ramadhan dengan mengqodho puasanya, dan tidak ada waktu lagi," jelas Habib Ahmad Al Habsyi.

Menurut Habib Ahmad Al Hasbsyi, jika puasa sunnah seperti senin kamis saja di perbolehkan. Apalagi puasa qodho yang sifatnya hutang.

"Justru ditekankan, dan malah di wajibkan untuk mengerjakan puasa qodho di hari-hari menjelang ramadhan. Ya, setelah malam Nisfu Sya'ban. Dengan catatan tidak ada waktu lain selain bulan Sya'ban," sambung Habib Ahmad Al-Habsyi.

Maka kesimpulannya, menurut Habib Ahmad Al Habsyi dan juga pendapat dari ulama Al Imani al Manawi jika seseorang yang mempunyai hutang puasa ramadhan dan ingin mengqodhonya di hari setelah malam Nifsu Sya'ban maka di perbolehkan, malah dianjurkan.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: YouTube Gencar TV sumber lain

Tags

Terkini

Terpopuler