Mengapa Hantu, Setan Kuntilanak, Pocong, dsb, Sering Tampil Pakaian Putih ? Begini Sejarah Awalnya

22 Februari 2022, 13:31 WIB
Tampilan hantu ala Eropa di film karton Scooby Doo dan tampilan setan pocong di Bandung /kolase YouTube WB Kids dan foto DeskJabar

DESKJABAR – Dalam sejumlah cerita horror hantu, termasuk di Indonesia, misalnya setan kuntilanak, sering diceritakan bertampilan pakaian putih.

Nah, mengapa para hantu, termasuk setan kuntilanak dan setan pocong, diceritakan tampil pakaian putih ? Begini sejarah bersifat universal.

Ada pun yang namanya hantu, di seluruh dunia umumnya diceritakan berasal dari roh orang meninggal, termasuk setan kuntilanak, di Indonesia.

Baca Juga: Benarkah Jin Setan Takut dengan Air Garam dan Air Beras ? Buya Yahya Menjawab

Padahal dalam agama Islam, yang namanya hantu itu tidak ada, yang ada hanyalah jin setan yang menyamar menyerupai orang sudah meninggal atau berupa makhluk halus lainnya.

Khusus soal hantu menggunakan pakaian putih, misalnya setan kuntilanak, jika dipikir berdasarkan rasional manusia, mungkin kita akan berpikir, darimana hantu membuat kostum itu ? atau apa mungkin hantu punya uang untuk beli pakaian di pasar ?

Soal hantu “berpakaian”putih, dengan diceritakan dari orang meninggal, rupanya, pembungkus jenazah di berbagai belahan dunia juga umumnya menggunakan kain putih.

Baca Juga: WASPADA, JIN atau SETAN Sering Menyamar Menjadi 7 Jenis HEWAN ini, Ustadz Khalid Basalamah Menyebutkan

Salah satu “sejarah” munculnya cerita hantu, dikutip DeskJabar dari history.com, berjudul, “Why Do Ghosts Wear White Sheets?”, yang mengulas sejarah munculnya cerita hantu dengan tampilan warna pakaian putih.

Ilustrasi orang meninggal dunia pada abad pertengahan sebagai sejarah hantu pakaian putih di Eropa history.com

Disebutkan dan ditampilkan, ternyata cerita hantu dengan pakaian warna putih, muncul sejak abad pertengahan di Eropa, yaitu tahun ke-5 sampai abad ke-15 Masehi. Di Eropa, sejak masa-masa itu membungkus jenazah dengan kain kafan warna putih sudah umum.  

Abad Pertengahan bermula sejak runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat dan masih berlanjut manakala di Eropa mulai memasuki zaman yang mereka sebut dengan Abad Pembaharuan dan Abad Penjelajahan.

Baca Juga: SUMEDANG, Cerita Roh Gentayangan Ramai-ramai Mendatangi Rumah Warga di Wado

Karena cerita horror tentang hantu sudah berkembang, sejak abad pertengahan itulah, di Eropa mulai muncul cerita hantu dengan gambaran dari orang meninggal dengan terbungkus kain putih.

Namun, cerita hantu menggunakan pakaian putih, mulai populer dan berkembang banyak dengan dimulai di Inggris pada zaman Ratu Victoria tahun 1837-1901.

Itulah mengapa, di Inggris sampai kini masih kental ikon cerita hantu pakaian putih. Diceritakan, hantu-hantu pakaian putih di Inggris, berasal dari arwah yang tersiksa di akherat.

Baca Juga: Kisah Seram Perjalanan Bandung ke Garut, Supir Ambulance Diganggu Jin Qorin Jenazah Penganut Ilmu Hitam

Yang umum, adalah tampilan kain putih melayang-layang, dengan dua lubang mata, dan sebenarnya tampak sebagai makhluk lucu jika ditampilkan pada film kartun.

Nah bagaimana sejarah munculnya setan kuntilanak, setan pocong, dsb, di Indonesia, yang juga menggunakan pakaian putih ? Kedua penggambaran kedua setan itu juga berasal dari roh orang meninggal.  

Pemimpin Pondok Pesantren Al-Bahjah, Cirebon, Buya Yahya, menjelaskan, secara umum, bahwa penampakan jin setan dalam berbagai rupa, umumnya terjadi karena makhluk-makhluk itu mengikuti alam pikiran manusia.

Baca Juga: Cerita Horror Mengantar Jenazah Dukun, Rute Bandung Melintasi Pangalengan Tujuan Garut

Gambaran itu muncul pada YouTube Al-Bahjah TV berjudul “Apakah Benar Nyi Roro Kidul Penguasa Laut Selatan? - Buya Yahya Menjawab”, diunggah 24 April 2019.

Disebutkan Buya Yahya, bahwa khazanah jenis setan dan jin di Indonesia, misalnya tuyul, wewe gombel, demit, kuntilanak, nyi blorong, Nyi Roro Kidul, dll.

“Mereka itu semuanya setan dari bangsa jin dan iblis, yang menjelma berdasarkan alam pikiran dan diyakini manusia secara turun temurun,” ujarnya. ***

 

 

 

 

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber history.com Youtube Al-Bahjah TV

Tags

Terkini

Terpopuler