9 Misteri Horor Gunung Lawu, Terangker, Ada Prabu Brawijaya dan Suara Rintihan Wanita Kesakitan, Merinding!

20 Februari 2022, 20:45 WIB
Gunung Lawu menyimpan misteri Prabu Brawijaya dan suara wanita kesakitan /Instagram/@Lawumountain /

DESKJABAR- Gunung Lawu berada di lokasi perbatasan kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dan Magetan, Jawa Timur. Gunung Lawu termasuk gunung terangker di Indonesia.

Gunung Lawu menyimpan sejuta cerita misteri yang erat kaitannya dengan kerajaan terbesar di Nusantara, yaitu Kerajaan Majapahit. Tempat ini dipercaya menjadi tempat terakhir Prabu Brawijaya, raja terakhir Majapahit.

Menurut cerita misteri yang dipercaya masyarakat, Gunung Lawu merupakan tempat Prabu Brawijaya mengasingkan diri.

Bersama dua abdi dalemnya, yaitu Sabdo Palon dan Noyo Genggong, Raja Majapahit terakhir itu menjadikan Lawu sebagai area pertapaan di sisa hidupnya.

Baca Juga: PROGRES TERBARU KASUS SUBANG, Ini Kata Kapolda Soal Nasib Pelaku + Ini Pengakuan Saksi Usai Disumpah Al Qur’an

Baca Juga: PUNYA HUTANG Segunung Ingin SEGERA LUNAS? Baca Doa Pendek Mudah Dihafal Ini, Kata Buya Yahya

Gunung Lawu juga memiliki tiga puncak yaitu Hargo Dalem, Hargo Dumiling, dan puncak tertinggi bernama Hargo Dumilah.

Gunung Lawu menyimpan segudang misteri bahkan disebut sebagai Gunung Terangker di Indonesia, tempat sarangnya makhluk halus

Seperti dikutip dari kanal YouTube Fakta Sejarah dengan Judul: 9 Misteri Gunung, Gunung Terangker di Indonesia yang tayang pada, 29 Juli 2009, berikut 9 misteri Gunung Lawu berikut cerita misterinya:

1. Misteri Mitos Gunung Lawu Punya Nyawa

Semua orang kiranya tahu bahwa gunung tidak memiliki nyawa. Namun, beda ceritanya dengan Gunung Lawu.

Gunung Lawu dengan tiga puncak ini dipercaya bisa mendengar setiap kata yang dilontarkan semua orang di sekitarnya.

Barang siapa yang berkata kasar atau tidak sopan, mereka akan mendapatkan balasan di akhir perjalanan.

2. Misteri Pasar Setan

Gunung Lawu juga dikenal dengan keberadaan pasar setan. Mitos ini menjadi perbincangan hangat bagi masyarakat, khususnya di kalangan para pendaki yang pernah ke Gunung Lawu.

Tak sedikit cerita para pendaki yang pernah mendaki ke Gunung Lawu, mereka mendengar suara bising atau keramaian layaknya seperti di pasar. Akan tetapi itu hanyalah suara, namun penampakannya tak terlihat oleh mata.

Salah satu peringatan yang disampaikan adalah menolak tawaran atau barang yang dijual di lereng gunung.

Apabila seseorang mendekatimu dan menawarkan buah untuk dijual, ada kemungkinan besar ia bukan seorang manusia.

Baca Juga: KARENA JIN, Warga di Kaki Gunung Ciremai Kaya Raya: Mobil Mahal, Rumah Mewah Bergaya Eropa

Mereka merupakan penghuni Gunung Lawu yang menempati pasar gaib atau pasar setan. Lokasinya tepat di lereng gunung, beberapa meter dari garis awal.

Selain diminta menolak tawaran, para pendaki juga disarankan untuk melempar koin atau uang kecil, lalu mengambil batu setelahnya.

Ini merupakan ritual kecil untuk menandakan kita sudah membeli sesuatu sehingga tidak akan didekati penjual gaib.

3. Misteri Dendam Prabu Brawijaya

Putra Brawijaya yang bernama Raden Patah mendirikan kerajaan Islam yaitu kerajaan Demak yang menjadi kerajaan besar di Jawa.

Brawijaya gagal membujuk Raden Patah untuk kembali ke kerajaannya dan menolak jika kerajaan Demak menjadi bawahan kerajaan Majapahit.

Berawal dari pemberontakan menantunya sendiri, Brawijaya pindah ke kerajaan Demak. Raden Patah mengajak ayahnya untuk memeluk agama Islam namun beliau menolak.

Brawijaya tidak ingin terus berdebat yang hanya akan menyebabkan peperangan dengan putranya sendiri. Akhirnya Brawijaya memilih melarikan diri bersama pengikutnya ke Gunung Lawu

Prabu Brawijaya sakit hati dan kecewa lantaran hidup dalam kejaran, Brawijaya mengucap sumpah. Dia melarang seluruh keturunan Adipati Cepu maupun orang dari Cepu naik ke Gunung Lawu.

Hingga sekarang, pendaki dari daerah tersebut nggak berani ke Gunung Lawu. Mereka yakin jika nekat melanggar akan celaka.

Keberadaan Prabu Brawijaya di Gunung Lawu ditandai dengan adanya batu nisan yang dipercaya sebagai petilasan. Penduduk sekitar menyebutnya sebagai Sunan Lawu. Tempat itu pun dikeramatkan hingga kini.

Baca Juga: TANDA-TANDA Rumah Makan Memakai Jasa Pesugihan Jin Penglaris, Kata Nadia Omara

Baca Juga: 5 JENIS MIMPI yang Tanpa Disadari Ternyata Anda Memiliki KHODAM PENDAMPING, Kata Abah Romdhoni

Juru kunci Gunung Malang yang merupakan anak Gunung Lawu, Budiyanto, mengatakan, Lawu menjadi salah satu pusat budaya dan tempat sakral di Pulau Jawa.

"Misalnya Candi Ceto, Candi Sukuh, juga petilasan Raden Brawijaya di puncak Lawu yakni cungkup (rumah kecil yang di tengah-tengahnya terdapat kuburan)," kata ahli spiritual Jawa, Budiyanto

Menurut Budiyanto, Lawu merupakan gunung purba. Gunung ini juga tercatat pernah meletus dahsyat. Buktinya, kamu bisa menemukan batu-batu berukuran besar bertebaran di sekitar kaki gunung.

"Contohnya batu yang ada di depan monumen Bu Tien di Desa Jaten. Ukurannya cukup besar dan dan sangat berat. Belum lagi yang berada di wilayah Matesih, Karangpandan, dan yang lainnya, " jelasnya

Gunung Lawu juga terkenal akan keragaman flora dan fauna yang sampai saat masih terjaga kelestariannya. Masyarakat disana sangat takut merusak hutan sekitar Lawu. Mereka yakin bakal terkena tuah penjaga gunung.

"Jika kita menjaga alam, ia akan menjaga kita dengan baik," pungkasnya.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: YouTube Fakta Sejarah

Tags

Terkini

Terpopuler