3 Cerita Legenda Tentang Imlek atau Tahun Baru Cina, Terungkap Asal Usul Nian Shou dan Yasui Qian

25 Januari 2022, 12:37 WIB
Monster Nian tinggal jauh didalam laut dan hanya akan muncul setiap Malam Tahun Baru /Pixabay / goodlynx

DESKJABAR - Tahun Baru Cina yang disebut Tahun Baru Imlek, dikenal juga sebagai Festival Musim Semi.

Tahun baru imlek adalah yang paling penting di antara festival tradisional Tiongkok, yang sarat dengan cerita dan legenda.

Ada banyak legenda dan cerita tentangTahun Baru Imlek.

Sejarah Tahun baru Imlek dapat ditelusuri ada sekitar 3.500 tahun yang lalu .

Walau telah berkembang dalam jangka waktu yang lama dengan adat istiadatnya, perayaan tahun baru Imlek telah mengalami proses perkembangan panjang.

Legenda dibalik Tahun Baru Imlek, tidak akan berubah dan terlupakan terutama cerita tentang legenda monster Nian.

Cerita Legenda tentang Monster Nian juga dapat ditemukan dalam buku Jingchu Sui Shi, catatan kebiasaan tahun baru Jingchu yang dibuat pada zaman Dinasti Selatan dan ditulis oleh Zong Lin (498–561).

Tahun Baru Imlek atau Tahun Baru Cina disebut juga Guo Nian dalam bahasa Cina, yang dapat berarti 'merayakan tahun baru atau mengatasi Nian. Karakter Nián bisa berarti "tahun" atau legenda "monster Nian" itu sendiri.

Cerita Legenda Monster Nian diperkirakan muncul di masa Chunqiu.

Pada masa itu yang dipakai untuk mengusir monster Nian itu bukan petasan melainkan bambu yang dibakar dan oleh sebab itu muncul sebutan baozhu atau bambu yang meledak.

Ruas-ruas bambu itu mengandung udara yang kalau dibakar akan meletus.

Jadi perayaan Tahun Baru Imlek tidak bisa terlepas dari mitologi yang melegenda.

Inilah 3 Legenda Tahun Baru Imlek :

1. Pada zaman dahulu ada monster bernama Nian atau Nianshou dengan kepala panjang dan bertanduk tajam.

Monster Nian tinggal jauh didalam laut dan hanya akan muncul setiap Malam Tahun Baru untuk memakan orang dan ternak di desa-desa terdekat.

Karena itu pada malam Tahun Baru, orang-orang akan melarikan diri ke pegunungan terpencil untuk menghindari serangan monster itu.

Orang-orang hidup dalam ketakutan sampai seorang lelaki tua dengan rambut putih dan kulit kemerahan mengunjungi desa itu.

Dia menolak untuk bersembunyi di pegunungan bersama dengan penduduk desa liannya.

Dia mencoba menakut-nakuti monster Nian dengan menempelkan kertas merah di pintu, membakar bambu untuk membuat suara retak yang keras (pendahulu petasan), menyalakan lilin di rumah, dan mengenakan pakaian merah.

Dengan melakukan itu semua dia berhasil mengusir monster Nian.

Dan ketika penduduk desa kembali, mereka terkejut menemukan bahwa desa itu tidak hancur.

Setelah itu, setiap Malam Tahun Baru Imlek, orang-orang akan melakukan, seperti yang diperintahkan orang tua itu dan monster Nian tidak pernah muncul lagi.

Tradisi ini terus berlangsung hingga saat ini dan menjadi salah satu cara penting untuk merayakan datangnya tahun baru imlek.

2. Legenda Angpao Merah
Mengapa Angpao Merah Diberikan
Selama periode Tahun Baru Imlek, orang yang sudah menikah atau orang tua memberikan Angpao Merah kepada anak-anak atau orang yang lebih muda yang belum menikah.

Legenda dan asal usul Angpao merah

Angpao merah disebut juga Yasui Qian.

Menurut legenda, pada Malam Tahun Baru Imlek, selain monster Nian, ada juga Iblis bernama Sui yang keluar untuk menakuti anak-anak saat mereka tertidur.

Dalam legenda diceritakan bahwa anak-anak yang disentuh oleh Iblis Sui akan ketakutan bahkan terlalu takut juga untuk menangis dengan keras.

Menahan untuk menangis yang cukup lama, maka anak-anak mengalami demam yang tinggi bahkan menjadi tidak stabil secara mental.

Untuk menjaga anak-anak agar tidak dilukai oleh iblis Sui, orang tua akan menyalakan lilin dan begadang sepanjang malam.

Pada suatu Malam Tahun Baru, di sebuah rumah keluarga pejabat, orang tua dirumah itu memberi anak mereka delapan koin untuk dimainkan agar dia tetap terjaga, agar dia tidak disakiti oleh iblis.

Anak itu membungkus koin-koin tersebut dengan kertas merah, lalu membuka bungkusan itu kemudian membungkusnya kembali, dan membukanya kembali sampai ia merasa lelah dan tertidur.

Kemudian orang tuanya meletakkan koin yang dibungkus kain merah di bawah bantalnya.

Menurut legenda, ketika iblis Sui mencoba menyentuh kepalanya, delapan koin memancarkan cahaya yang kuat dan menakuti iblis itu. Delapan koin itu ternyata adalah delapan peri.

Sejak saat itu, di malam tahun baru imlek, orang tua akan memberi anak-anaknya uang receh yang dibungkus dengan kertas berwarna merah.

Karena Legenda itulah dipercaya pada saat Tahun Baru Imlek, pemberian Angpao merah menjadi cara untuk menjaga keselamatan anak-anak dan membawa keberuntungan .

3. Legenda Kertas Pengusir Roh Jahat.
Tercatat bahwa asal usul bait syair musim semi dapat ditelusuri kembali ke 1.000 tahun yang lalu ketika orang-orang menggantung taofu atau jimat tertulis di kayu persik pada pintu.

Legenda mengatakan bahwa ada pohon persik besar yang membentang lebih dari 1.500 kilometer di timur laut disitu ada sebuah gunung yang dikenal sebagai dunia hantu.

Dijaga oleh dua Dewa penjaga bernama Shentu dan Yulei untuk menjaga pintu keluar masuk ke dunia hantu.

Mereka akan menangkap hantu yang menyakiti orang-orang dan mengirimkannya ke harimau sebagai makanan.

Karenanya semua hantu takut pada kedua dewa penjaga itu.

Maka dalam cerita legenda tersebut dipercaya bahwa dengan menggantung dipintu sepotong kayu persik dengan tulisan nama dewa Shentu dan dewa Yulei dapat menakuti hantu dan mengusir hal-hal jahat.

Menurut cerita dan legenda pada Dinasti Song (960-1279), orang-orang mulai menulis dua garis berlawanan yang menguntungkan pada kayu persik, bukan nama kedua dewa penjaga lagi.

Kemudian, kayu persik diganti dengan kertas merah , yang melambangkan keberuntungan dan kebahagiaan.

Ini adalah syair yang namanya chūn lián. Kertas syair yang memanjang ini dianggap bisa melindungi para penduduk dari Monster Nián dan para roh jahat.

Sejak saat itu legenda menempelkan kertas syair telah menjadi kebiasaan untuk menyambut tahun baru dan mengungkapkan harapan terbaik.

Itulah beberapa cerita dari 3 legenda dibalik tradisi tahun baru imlek.
Semoga bermanfaat.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler