DESKJABAR- Sekarang ini banyak sekali kita temukan fenomena khususnya di Indonesia, yang menjadikan mereka yang katanya mampu melihat hal yang ghaib atau para indigo sebagai tempat untuk menanyakan suatu masalah. Bahkan banyak percaya, bahwa para indigo ini bisa melihat atau meramal masa depan.
Tak jarang ramalan para indigo juga dipakai untuk menyelesaikan suatu kasus pembunuhan atau kecelakaan. Namun benarkah indigo itu merupakan kelebihan seseorang? Dan mungkinkah ramalan yang dikatakan para indigo ini benar? Begini penjelasan Ustad Khalid Basalamah dalam kanal Youtube Kajian Ar-Rahman.
Khalid Basalamah menegaskan, indigo itu bukan kelebihan, tapi penyakit gangguan syetan. Menurutnya, jika seorang indigo diruqyah atau dibacakan Al-Qur’an maka akan kesurupan atau merasakan merinding yang luar biasa.
Oleh karena itu, ia menegaskan betul kalau Indigo itu bukan prestasi, tapi murni karena masalah syetan, dan ini harus diobati. Pernah suatu waktu beliau diundang ke acara sebuah stasiun televisi, khusus bahas masalah indigo.
“Sutradaranya ngotot bilang ini kelebihan, dan prestasi. Saya bilang indigo itu bukan kelebihan, ini penyakit diganggu oleh syetan. Sekarang begini , tanyakan sama anak indigo yang katanya bisa meramal atau sembuhkan penyakit, ‘teman’nya di mana? Pasti mereka bilang temannya di belakang rumah, temannya di atas kamar, temannya di kamar mandi, itu semua syetan. Coba ruqyah, pasti kesurupan tuh,” ujar Khalid Basalamah lagi.
Terkait anak indigo yang bisa mengobati orang lain, menurutnya, itu hanya upaya syetan saja untuk menipu manusia.
Dari sekian orang yang datang kepada dukun atau orang yang tidak pintar tapi dianggap pintar ini, satu mungkin yang sempat berhasil disembuhkan.
Itupun mungkin karena ada penyebabnya, yang Allah sudah jadikan secara manusiawi bisa selesai.
“Tapi yang gagal lebih banyak. Makanya Nabi mengatakan, syetan datang kepada dukun, teman-temannya dukun lalu menyampaikan informasi.
Dan ketahuilah, dari 100 informasi yang syetan sampaikan, 99 persennya dusta. Hanya 1 yang mungkin benar,” tutur Khalid Basalamah.
Dan bagaimana dengan fenomena ustadz atau Kiai yang katanya indigo dan mampu melihat hal ghaib dan mampu melihat masa depan?
Baca Juga: KODE REDEEM FF 5 Januari 2022 Ada Kode Redeem SG 2 Ungu tak Perlu Top Up, Cukup Klaim dan Gratis
Khalid Basalamah mengatakan mereka bukanlah Kiai, bahkan dengan tegas menyatakan mereka itu dukun.
“Ini maaf, mereka itu bukan kiai, itu dukun namanya. Enggak ada itu. Bagaimana mungkin terjadi? Ini namanya khurafat yang masuk ke dalam sebagian orang dan memakai nama suci. Nama kiai itu suci, termasuk guru,ustadz itu semua nama-nama suci karena mereka menyampaikan agama Allah. Bagaimana mereka bisa terkontaminasi dengan melihat jin, menebak masa depan. Enggak mungkin itu,” katanya.
Lebih lanjut Khalid Basalamah bercerita, Nabi Muhammad SAW pun kalau didatangi oleh para sahabat yang bertanya suatu masalah, dan beliau belum tahu hukumnya apa karena belum ada wahyu mengenai perkara tersebut, beliau akan diam, dan menunggu sampai turunnya wahyu.
Nanti kalau sudah ada wahyu sampai kepada Nabi, baru Nabi sampaikan kepada sahabat yang bertanya tersebut.
Dalam perang Uhud, Nabi Muhammad pernah terkena pedang musuh. Dan Abdurrachman bin Auf mengangkat pedang yang melekat di topi besi Nabi Muhammad tersebut dengan menggunakan giginya sampai giginya tanggal.
Kening Nabi Muhammad pun terluka dan dan berdarah, gigi beliau sampai pecah, dan pundak beliau sempat kena hantaman pedang orang kafir.
“Nabi Muhammad tidak tahu atau tidak bisa meramal kejadian itu sebelum keluar dari Madinah menuju medan perang Uhud. Bahkan beliau mengatakan, merasakan sakitnya selama sebulan. Kalau Nabi tahu itu, mungkin Nabi tidak akan ke luar menuju perang. Tapi begitulah, memang tidak ada orang yang tahu masa depan,” kata Khalid Basalamah menegaskan.
Salah satu dalil Al-Quran terkait ramalan indigo itu tidak benar bisa mengacu pada Q.S An Naml ayat 65, dimana Allah berfirman:
Katakanlah (Muhammad), “Tidak ada sesuatu pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah. Dan mereka tidak mengetahui kapan mereka akan dibangkitkan.” (QS AN Naml: 65)
Dan inilah tafsir ringkas Kementerian Agama RI terhadap ayat tersebut: Tidak ada sesuatu dan siapa pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah. Dan mereka tidak merasakan apalagi mengetahui kapan mereka akan dibangkitkan dari alam barzakh.***