Kemenag Hadiah untuk NU: MENAG, Yaqut Cholil Qoumas Panik, Sebut Itu hanya untuk Motivasi Santri

25 Oktober 2021, 13:53 WIB
Kemenag Hadiah untuk NU: Yaqut Cholil Qoumas, Itu hanya untuk Motivasi Santri /Kemenag

DESKJABAR- Kementerian Agama (Kemenag) hadiah untuk Nahdlatul Ulama (NU) ramai dibicarakan akhir akhir ini.

Bahkan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menjadi bulan bulanan dicemoohkan netizen.

Kemenag hadiah untuk NU merupakan pernyataan Yaqut Cholil Qoumas kepada warga Nahdlatul Ulama, maksudnya untuk memotivasi warga NU karena ada kadernya yang menjadi Menteri Agama.

Baca Juga: Redeem Code FF Sekarang, Hari Ini Masih Gres, Baru Turun Segera Tukarkan, Miliki Hadiah Vandal Revolt, Hip Hop

Baca Juga: TERBARU, Mencari Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Yosep (Yosef) dan Adiknya Memberikan Keterangan

Namun rupanya pernyataan itu menjadi blunder dan ramai diperbincangkan bahwa Kemenag hadiah untuk NU hingga viral di lini massa.

Karena itulah Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pun angkat bicara dan melusurkan atas maksud Kemenag hadiah untuk NU tersebut.
Yaqut Cholil Qoumas menyatakan pernyataannya tentang Kemenag hadiah untuk NU disampaikan dalam forum internal keluarga besar NU. Tujuannya, lebih untuk memotivasi para santri dan pesantren.

“Itu saya sampaikan di forum internal. Intinya, sebatas memberi semangat kepada para santri dan pondok pesantren. Ibarat obrolan pasangan suami-istri, dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma ngekos, karena itu disampaikan secara internal,” terang Menag di Solo, seperti dilansir Deskjabar.com dari laman Kemenag.go.id, Senin 25 Oktober 2021.

Baca Juga: Bagaimana Hukum Memiliki Khodam ? Ustadz Firanda Andirja dan Buya Yahya Menjawab

“Memberi semangat itu wajar. Itu forum internal. Dan memang saya juga tidak tahu sampai keluar lalu digoreng ke publik. Itu forum internal, konteksnya untuk menyemangati,” sambungnya.

Menag juga memastikan bahwa Kemenag tidak diperuntukkan hanya untuk NU. Buktinya, kata Menag, Kementerian Agama memberikan afirmasi kepada semua agama.

“Semuanya diberikan hak secara proporsional. Ormas juga tidak hanya NU saja,” tegas Menag.

“Bahkan di Kemenag ada Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, itu kader Muhammadiyah. Ada juga Irjen Kemenag yang bukan dari NU,” tutur Menag.

Menag menambahkan, karakter dasar dan jatidiri NU adalah terbuka dan inklusif.

NU hadir untuk memberikan dirinya bagi kepentingan dan maslahat yang lebih besar. “Karena keterbukaan dan mengedepankan kemaslahatan itu sifat dasar NU,” tandasnya.***

 

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler