DESKJABAR – Kelebihan amalan puasa Tasua dijelaskan ulama besar Abdul Somad sangatlah banyak manfaatnya.
Amalan puasa Tasua dilaksanakan 9 Muharram sedangkan amalan puasa Asyuro dilakukan pada 10 Muharram.
Inilah penjelasan ulama besar Abdul Somad mengenai kelebihan amalan puasa Tasua dan keistimewaan amalan puasa Asyuro 10 Muharram.
Baca Juga: Keutamaan, Amalan, Niat, serta Jadwal Buka Puasa Asyura pada 10 Muharram 1443 H atau 19 Agustus 2021
Baca Juga: Apakah Boleh Puasa Hanya Tanggal 10 Muharram Saja ? Ustad Abdul Somad Menjelaskan
Baca Juga: Amalan di Bulan Muharram Sesuai Sunnah, Diantaranya Puasa Pada 10 Muharram Hari Asyura
Baca Juga: Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Bandung Hari Ini dan Besok, 18-19 Agustus 2021
Dijelaskan Abdul Somad amalan puasa Tasua dan puasa Asyura, disebutkan, memiliki manfaat atau keistimewaan, salah satu cara menghindari penyakit lambung.
Abdul Somad menyebut sebenarnya amalan puasa Tasua dan amalan puasa Asyura dilakukan pada tanggal 9,10, dan 11 Muharram.
Ustad Abdul Somad pun menjelaskan, khusus bagi kaum wanita, yang sudah berniat ibadah puasa Tasua dan puasa Asyura, namun kemudian tak terlaksana karena hal tak bisa dihindari, misalnya haid.
“Pahalanya sudah dapat, karena sudah ada niat,” ujar Ustad Abdul Somad saat berceramah melalui channel YouTube Taman Surga Net.
Baca Juga: Arti Merdeka Di Masa Sekarang, Makna Kemerdekaan Dalam Menghormati dan Menghargai Para Pahlawan
Baca Juga: Arti Makna, Hikmah dan Keistimewaan Puasa Tasua 9 Muharram dan Puasa Asyura 10 Muharram
Namun bagi kaum laki-laki, disebutkan, tak ada alasan jika hanya niat puasa.
“Aku niat aja deh, ya tidak bisa, harus tetap dilaksanakan,” terang Ustad Abdul Somad.
Mengerjakan amalan puasa Asyura dapat memperoleh amalan pahala yaitu menebus dosa yang dilakukan setahun sebelumnya.
Bahkan, menurut Ustad Abdul Somad, amalan puasa Tasu’a dan amalan puasa Asyura dapat sebagai penebus bagi mereka yang terpaksa bolong puasa pada bulan Ramadhan, terutama kaum wanita.
Baca Juga: Arti Makna, Hikmah dan Keistimewaan Puasa Tasua 9 Muharram dan Puasa Asyura 10 Muharram
Baca Juga: MERAH PUTIH Lagu Iwan Fals di Hari Kemerdekaan: Sadarlah Kita Semua Ditunggu Kematian
Abi Qatadah mengungkapkan, bahwa Rasulullah ditanya tentang Puasa Asyura kemudian beliau menjawab, "Menebus dosa tahun yang lalu." (HR.Muslim)
Mewujudkan Impian Rasulullah
Ada sebuah keinginan Rasulullah yang belum terlaksana, lantaran ajal menjemput terlebih dahulu.
Keinginan itu adalah Puasa Tasu'a, yakni amalan puasa pada 9 Muharram.
Hal itu seperti yang diceritakan Ibnu Abbas ra: Rasulullah bersabda:
"Kalau saya lanjut umur sampai tahun yang akan datang, niscaya saya akan berpuasaTasu'a (tanggal 9 Muharram)" (HR.Muslim).
Baca Juga: Pidato Kemerdekaan Untuk Anak SD Selalu Dilombakan Saat Agustusan, Inilah Contoh Pidatonya
Ibnu Abbas mengungkapkan bahwa Nabi Muhammad SAW datang ke Madinah dan melihat orang-orang Yahudi amalan berpuasa pada hari Asyura.
Maka Nabi bertanya, "Ada apa ini?"
Mereka menjawab, "Hari baik, saat Allah membebaskan Nabi Musa dan Bani Israil dari musuh mereka, hingga membuat Musa berpuasa karenanya. ***