Limbah Masker Bekas Bisa Jadi Barang Bermanfaat, LIPI Tawarkan Teknologinya

29 Juni 2021, 23:45 WIB
Masker sekali pakai yang dibuang dapat menimbulkan timbunan sampah. /Pixabay/danaos-de/

DESKJABAR - Jika Anda sering memakai masker sekali pakai, ketahuilah bahwa limbah masker bekas dapat menimbulkan timbunan sampah yang berbahaya bagi lingkungan.

Peneliti Loka Penelitian Teknologi Bersih (LPTB) LIPI Akbar Hanif Dawam Abdullah menjelaskan, jika dibuang begitu saja, masker bekas masuk bak sampah kemudian sampai ke tempat pembuangan akhir (TPA).

"Sama saja kita membuang plastik ke TPA," ujar Akbar Hanif dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 29 Juni 2021.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tunjuk Luhut Binsar Pandjaitan Sebagai Koordinator PPKM Darurat Jawa dan Bali

Agar limbah masker bekas itu tetap mendatangkan manfaat, kata dia melanjutkan, LIPI menawarkan solusi recycle (daur ulang).

"Limbah masker menjadi produk-produk yang bermanfaat seperti pot hidroponik, bak sampah, kantong sampah, dan lain lain," ucapnya seperti dilansir Antara. 

Ia menjelaskan, sampah masker perlu perlakuan khusus yaitu disinfeksi agar aman untuk dibuang. Akan tetapi, setelah melalui tahap disinfeksi, ternyata limbah masker tetap menimbulkan masalah.

Akbar Hanif menuturkan, hanya limbah masker sekali pakai yang berasal dari kategori sampah rumah tangga atau sampah sejenis rumah tangga saja yang dapat diuji coba dalam proses daur ulang itu.

Masker yang bisa didaur ulang yang ia maksudkan adalah masker bekas pakai masyarakat yang tidak terpapar Covid-19.

Baca Juga: Objek Wisata di Sukabumi Tetap Beroperasi Tapi Waktunya Dibatasi, Ini Syarat Lain Buat Wisatawan

"Karena limbah infeksius dari fasilitas pelayanan kesehatan dan rumah tangga yang terdapat orang dalam pantauan (ODP) memiliki cara khusus dalam penanganannya," kata dia. 

Akbar Hanif menjelaskan, masker sekali pakai yang banyak digunakan selama pandemi Covid-19 berbahan plastik. Jenis yang banyak ditemui adalah polipropilen (PP).

Meskipun digunakan oleh masyarakat sehat, masker bekas pakai tetap saja berbahaya jika dibuang sembarangan.

Oleh karena itu, proses daur ulang limbah masker berlangsung dalam beberapa tahapan, yaitu sterilisasi, ekstrusi, dan pencetakan.

Akbar Hanif menerangkan, proses ekstrusi pada suhu 170 derajat Celcius menghasilkan pellet/bijih plastik.

"Jika sudah menjadi biji plastik maka daur ulang hasil limbah masker dapat dibentuk menjadi benda apapun, sesuai dengan yang kita inginkan," ucapnya. 

Baca Juga: Poster Yeri Red Velvet di Drama Blue Birthday Bikin Merinding, Simak Sinopsisnya

Kepala LPTB LIPI Ajeng Arum Sari memaparkan bahwa LPTB telah memiliki penelitian daur ulang limbah masker dengan metode ekstruksi sejak Mei 2020.

"Kami menawarkan solusi berupa konsep teknologi daur ulang, khusus pada masker limbah domestik. Harapan kami dengan adanya kerja sama, kita dapat berkontribusi dalam mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah masker," ujarnya.

Menurut dia, LPTB melakukan alih teknologi sehingga teknologi yang dimiliki dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Saat ini ada organisasi swadaya masyarakat di bidang lingkungan, yaitu Yayasan Upakara Persada Nusantara yang mengajukan kerja sama dengan LPTB LIPI, yang mengumpulkan limbah masker yang berasal dari Jakarta dan Bandung.

"Hanya limbah masker yang berasal dari apartemen dan perkantoran untuk menghindari limbah masker infeksius," ucapnya.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: LIPI ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler