Di Jawa Barat 4.070 Nakes di 7 Kota Kabupaten Ikuti Vaksinasi Covid-19, Ini daftar Lengkapnya

19 Januari 2021, 02:15 WIB
GUBERNUR Jawa Barat, Ridwan Kamil. /

DESKJABAR - Pelaksanaan vaksinansi Covid-19 di Jawa Barat 14 hingga 16 Januari 2021 telah terlaksana pada 4.070 tenaga kesehatan (nakes) yang tersebar di tujuh daerah di Jabar.

Total vaksinasi pada nakes di Provinsi Jabar tersebut didapat dari pelaksanaan vaksinasi selama tiga hari di tujuh kabupaten/kota pada 14 hingga 16 Januari 2021, kata Ridwan Kamil di Bandung, Senin 18/01/2021.

Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil yang juga Ketua Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar mengatakan,tincian tujuh daerah dan jumlah nakes yang sudah divaksin tersebut yaitu:

  • Kota Bandung (1.783 nakes),
  • Kabupaten Bandung (42 nakes),
  • Kota Bekasi (694 nakes),
  • Kota Bogor (568 nakes),
  • Kabupaten Bandung Barat (442 nakes),
  • Kota Cimahi (420 nakes), dan
  • Kota Depok (121 nakes).

Baca Juga: Covid-19 Jabar: 6 Zona Merah, 14 Zona Oranye, 7 Zona Kuning Per 17 Januari 2021, Ini Rinciannya

Baca Juga: Pencarian Korban Longsor Cimanggung Ditutup, 40 Korban Meninggal Berharsil diIndetifikasi Kepolisian

Selain itu vaksin di Jabar juga diberikan pada 69 pejabat publik, tokoh agama, hingga tokoh masyarakat, di tujuh daerah tersebut. Kesemuanya mengikuti vaksinasi pada pencanangan vaksinasi Covid-19 perdana di hari Kamis, 14 Januari 2021. Di antaranya Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum dan musisi asal Kota Bandung, Ariel NOAH.

"Vaksinasi berlangsung lancar di tujuh wilayah Jabar. Ada 4.070 (nakes) yang sudah divaksin dalam tiga hari (pada 14-16 Januari 2021)," kata Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil seusai memimpin Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Senin.

Baca Juga: 500 Bibit Pohon ditanam di beberapa Area Sekitar Cimanggung Kabupaten Sumedang

21 Tokoh Jabar Alami Penundaan Vaksinasi
Pada agenda pencanangan vaksinasi, Ridwan Kamil menambahkan, terdapat sejumlah tokoh yang mengalami penundaan vaksinasi karena tensi tubuh yang tinggi atau di atas 140/90 sehingga tidak lolos penapisan atau skrining awal.

"Dari 90 (tokoh) yang ditargetkan untuk divaksin, pada hari-H tidak semua bisa disuntik karena tekanan darahnya tinggi. Ada 21 orang yang ditunda, menunggu tensi turun minimal di 140," kata Kang Emil.

Baca Juga: VIRAL: Keladi Tengkorak Miliknya Raib, Emak-emak ini Berani Pasang Pagar Rumah Jutaan Rupiah

Data Penerima Vaksin Jabar
Terkait program vaksinasi oleh pemerintah pusat ini, Kang Emil berujar, tidak ada penolakan di Jabar karena edukasi yang relatif baik. Meski begitu, ia berharap agar manajemen data penerima atau sasaran bisa disesuaikan kepada kesiapan masing-masing daerah.

"Yang datang untuk divaksin tidak 100 persen seperti yang ditargetkan (pemerintah pusat) via SMS. Ini yang akan kita sinkronisasi dengan pemerintah pusat agar Pemerintah Daerah Provinsi Jabar diberi kewenangan lebih besar untuk mengelola siapa-siapa yang divaksin atau tidak, supaya kami mudah melacak," tutur Kang Emil.

"Karena datanya ada di pemerintah pusat, (siapa) yang tidak datang, kami tidak tahu. Karena kami tidak tahu, kami tidak bisa memberikan pertolongan apakah (mereka) tidak ada transportasi atau tidak diberi tahu. Ini yang akan dibenahi sebelum manajemen vaksinasi kepada masyarakat umum di tahap selanjutnya," tambahnya.

Pencapaian Kekebalan Kelompok
Kang Emil pun menegaskan, vaksinasi merupakan opsi paling memungkinkan untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity demi menghentikan pandemi global COVID-19 di Tanah Air.

"Untuk mencapai kekebalan masyarakat ada tiga pintu. Pertama, vaksinasi sehingga bisa imun. Kedua, mohon maaf yang terpapar, setelahnya kebal (menjadi imun). Ketiga, diam di rumah, tidak ke mana-mana, sampai kekebalan masyarakat hadir. Pilihan ketiga repot secara sosial, maka pilih pintu pertama divaksin agar bisa berkegiatan seperti biasa," ujarnya.***

 

Editor: Sanny Abraham

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler