Kabar Baik, Vaksin Pfizer dan BioNTech Ampuh Melawan Varian Baru Virus Corona

8 Januari 2021, 16:33 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. /pixabay


DESKJABAR
- Vaksin Covid-19 Pfizer dan BioNTech ampuh melawan mutasi utama varian baru virus corona yang muncul di Inggris Raya dan Afrika Selatan.

Menurut riset, yang dilakukan oleh Pfizer dan ilmuwan dari University of Texas Medical Branch mengindikasikan, vaksin tersebut efektif dalam menetralisir virus, yang disebut mutasi peningkatan protein N501Y.

“Mutasi dapat bertanggung jawab atas penularan yang lebih besar dan terdapat kekhawatiran bahwa mutasi juga dapat membuat virus lolos dari netralisasi antibodi yang berasal dari vaksin,” kata salah seorang ilmuwan vaksin virus senior Pfizer, Phil Dormitzer.

Baca Juga: Oded M Danial Terpapar Covid-19, Ini Pesan Mang Oded Kepada yang Pernah Berinteraksi Dengannya

Riset tersebut menggunakan sampel darah yang diambil dari penerima vaksin. Temuannya terbatas, sebab riset tidak melihat secara penuh rangkaian mutasi yang ditemukan di salah satu varian baru virus corona yang cepat menyebar.

Kabar baik, kata Dormitzer, bahwa vaksin terlihat ampuh melawan mutasi tersebut, serta 15 mutasi lainnya yang sebelumnya dilakukan ujicoba oleh perusahaan.

"Jadi, kini kami telah menguji 16 mutasi berbeda, dan tidak ada satu pun dari mereka yang mempunyai dampak signifikan. Itu kabar baik," katanya, seperti dikutip DeskJabar dari Antara.

Baca Juga: Inggris Perpanjang Larangan Masuk Bagi Wisatawan dari 11 Negara Afrika, Inilah Nama-nama Negaranya

Tidak berati bahwa mutasi ke-17 tidak akan mempunyai dampak.

Dormitzer mencatat, mutasi lainnya yang ditemukan pada varian baru virus corona (Covid-19) Afrika Selatan, yang disebut mutasi E484K, yang juga merisaukan.

Para peneliti berencana melakukan riset serupa untuk melihat, apakah vaksin tersebut efektif melawan mutasi lain yang ditemukan pada varian baru  virus corona (Covid-19) Inggris Raya dan Afrika Selatan. Dan, berharap menghimpun data lebih banyak dalam beberapa pekan ke depan.

Baca Juga: Terungkap 14 Tahanan KPK Bergejala Covid-19, Kini Mereka dirawat di Tempat Ini

Para ilmuwan mengaku prihatin bahwa vaksin yang baru-baru ini diluncurkan mungkin tidak mampu melindungi dari varian baru virus corona, terutama yang muncul di Afrika Selatan.

Simon Clarke, profesor mikrobiologi di University of Reading, pekan ini menuturkan, bahwa meski kedua varian memiliki beberapa karakter baru yang sama, varian yang ditemukan di Afrika Selatan ‘mempunyai sejumlah mutasi tambahan’, yang meliputi perubahan lebih luas pada peningkatan protein.

Vaksin Pfizer dan BioNTech serta vaksin buatan Moderna, yang menggunakan teknologi yang disebut synthetic messenger RNA (mRNA), langsung dapat disesuaikan untuk menangani mutasi baru virus apabila diperlukan.

Baca Juga: Bebas Murni, Jumat 8 Januari 2021, Berikut Ini Ucapan yang Disampaikan Abu Bakar Baasyir

Para ilmuwan menerangkan, bahwa perubahan dapat dilakukan dalam kurun waktu enam pekan.***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler