Indonesia Sudah Pesan 329,5 Juta Dosis Vaksin Covid-19. Paling Banyak dari Sinovac

6 Januari 2021, 12:56 WIB
Rapat Terbatas mengenai Penanganan Pandemi COVID-19 dan Rencana Pelaksanaan Vaksinasi /Humas Setkab/

DESKJABAR – Guna melaksanakan program vaksinasi Covid-19 yang rencananya akan dimulai 13 Januari 2021, Indonesia sudah memesan 329,5 juta dosis vaksin Covid-19.

Adapun rinciannya adalah 3 juta dosis yang sudah tiba di Tanah Air, ditambah 122,5 juta dosis lagi dari Sinovac. Kemudian dari Novavax sebanyak itu 50 juta dosis, dari COVAX/Gavi 54 juta dosis, dari AstraZeneca 50 juta dosis, dan dari Pfizer sejumlah 50 juta dosis vaksin.

Hal itu terungkap dari pernyataan Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas mengenai Penanganan Pandemi Covid-19 dan Rencana Pelaksanaan Vaksinasi.

Baca Juga: Update Kedelai. Kenaikan Harga Tkarena Dua Alasan Ini. Namun Jika Ada Penimbunan akan Ditindak

Rapat dilakukan secara virtual, Rabu, 6 Januari 2021. Rapat ini juga dihadiri oleh para Gubernur di seluruh Indonesia.

“Artinya, jumlah totalnya yang sudah firm order itu 329,5 juta, hanya pengaturannya nanti akan dilakukan oleh Menteri Kesehatan,” ujar Presiden Joko Widodo.

Lebih lanjut diungkapkan Kepala Negara, pemerintah akan memulai program vaksinasi Covid-19 pada pekan depan. Terkait hal tersebut juga telah dilakukan distribusi vaksin ke daerah-daerah sejak beberapa hari yang lalu.

Baca Juga: Julian Assange, Perjalanan Sembilan Tahun Mencegah Ekstradisi Oleh Otoritas Amerika Serikat

“Itu baru tahapan pertama. Target kita nantinya untuk bulan Januari itu 5,8 juta vaksin harus masuk ke daerah. Bulan Februari itu 10,450 juta vaksin harus didistribusikan lagi ke daerah,” paparnya.

“Kemudian bulan Maret 13,3 juta vaksin juga harus terdistribusi dan bisa dilaksanakan vaksinasinya oleh daerah-daerah,” papar Presiden Joko Widodo menambahkan.

Untuk itu, Kepala Negara meminta para kepala daerah untuk melakukan pengecekan dan mengontrol persiapan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tersebut.

Baca Juga: Dari Sisi Intelejen, AM Hendropriyono Ingatkan Bahaya Teori Konspirasi Covid-19 Bukan Karena Virus

Kepala Negara juga kembali mengingatkan pentingnya penerapan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) dalam menghadapi pandemi ini.

Disebutkannya bahwa, hasil survei mengindikasikan adanya penurunan motivasi untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Oleh sebab itu, saya minta kepada para gubernur agar mengencarkan kembali masalah yang berkaitan dengan kedisiplinan protokol kesehatan, disiplin terhadap protokol kesehatan,” tegasnya.

Baca Juga: WASPADA, Flu Burung Mewabah di Prancis, 600.000 Unggas Akan Segera Dimusnahkan

Lebih lanjut Presiden menyampaikan, keberhasilan dalam menangani penanganan pandemi Covid-19 akan menjadi penentu untuk pulih dan bangkit kembali ekonomi nasional.

Untuk itu, imbuhnya, strategi pemerintah dalam menangani pandemi ini tetap sama, yaitu mencakup penanganan kesehatan, program perlindungan sosial, dan program pemulihan ekonomi.

“Kunci bagi pemulihan ekonomi kuncinya adalah bagaimana kita bisa berusaha keras, bekerja keras, dalam rangka bisa menghentikan dan mengendalikan pandemi Covid-19,” pungkasnya. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: setkab

Tags

Terkini

Terpopuler