200 Ribu Jiwa Jadi Mayat Saat Tsunami Aceh, Waktu Itu Hidayat Nur Wahid Hadir di Aceh

26 Desember 2020, 13:54 WIB
Ilustrasi Tsunami Aceh /Pixabay /Wikiimages /

DESKJABAR- Lebih dari 200 ribu jiwa melayang saat tragedi bencana alam gempa bumi dan tsunami aceh. Mayat bergelimpangan pada sudut kota Aceh. Semua luluh lantak.
Bencana alam dahsyat tersebut terjadi pada 26 Desember 2004 atau tepat 16 tahun pada hari ini Sabtu 26 Desember Tsunami Aceh (16 Tahun tsunami aceh) yang merupakan bencana alam terbesar itu terjadi pada 26 Desember 2004.

Gelombang tsunami menyapu pesisir Aceh pasca gempa dangkal berkekuatan M 9,3 yang terjadi di dasar Samudera Hindia. Gempa yang terjadi, sebagai gempa terbesar ke-5 yang pernah ada dalam sejarah.

Kejadian itu terjadi pada hari Minggu 26 Desember 2004, saat masyarakat untuk beristirahat, berkumpul bersama keluarga, dan menikmati libur akhir pekan bersama. Tapi tidak dengan Minggu saat itu, masyarakat justru harus berhadapan dengan alam yang tengah menunjukkan kekuatannya, sungguh kuat.

Baca Juga: Hindari Konsumsi 4 Jenis Sayuran Ini, Jika Tidak Ingin Asam Urat Anda Kambuh

Sebelum tsunami terjadi gempa yang terjadi pada pukul 07.59 WIB. Setelah itu, muncul gelombang tsunami yang ketinggian 30 meter, dengan kecepatan mencapai 100 meter per detik, atau 360 kilometer per jam.

Gelombang besar nan kuat ini tidak hanya menghanyutkan warga, binatang ternak, menghancurkan pemukiman bahkan satu wilayah, namun juga berhasil menyeret sebuah kapal ke tengah daratan. Kapal itu ialah Kapal PLTD Apung yang terseret hingga 5 kilometer dari kawasan perairan ke tengah daratan.

Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bencana alam tsunami Aceh ini sebagai bencana kemanusiaan terbesar yang pernah terjadi. Sejak saat itu, bantuan internasional pun berdatangan untuk menolong masyarakat yang terkena bencana tsunami Aceh.

Baca Juga: PTPN VIII Mengirim Surat kepada Seluruh Okupan, Agar Mengosongkan Lahan Afdeling Cikopo Selatan

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, mengenang tragedi kemanusiaan tersebut dengan menuliskan cuitan di akun twitternya.

Atas tragedi tersebut, Hidayat Nur Wahid menyampaikan duka mendalam.
Hidayat Nur Wahid yang juga Ketua Majelis Syura PKS menyatakan bahwa saat kejadian hadir bersama relawan relawan seperti dari PKS, FPI dan TNI.

Saat itu kami berjihad demi kemanusiaan bantu korban korban bencana. "Semoga Alloh terima para korban sebagai syuhada. Relawan relawan mendapat pahala dan musibah itu jadi penanda," ujar Hidayat Nur Wahid dalam cuitannya.

 Memang setelah kejadian bencana maha dahsyat tersebut, tidak semua warga Indonesia bahu membahu tapi juga bantuan dari luar negeri pun turun seperti pesawat militer Jerman hingga kapal induk militer Amerika Serikat turun tangan.

PBB pun mengumumkan korban tewas akibat tsunami Aceh sangat mungkin melebihi angka 200.000 jiwa.***

 

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler