Info Covid-19, Vaksinasi Diperkirakan Mulai Februari 2021

8 Desember 2020, 21:28 WIB
UNTUK penanganan dan pengadaan vaksin Covid-19 tahun 2021, pemerintah mengalokasikan anggaran menembus Rp 60,5 triliun . /Antara/

 

DESKJABAR – Pada Desember 2020 ini akan ada 3 juta dosis vaksin Covid-19 produk Sinovac. Namun dosis sebanyak ini masih menunggu izin edar edar Emergency Use Authorization atau EUA dari Badan POM (BPOM), yang diperkirakan baru akan keluar akhir Januari 2021.

Jadi, pelaksanaan vaksinasi covid-19 di Indonesia diperkirakan mulai Februari 2021. Semua dosis vaksin Sinovac itu, disimpan semuanya di penyimpanan milik PT Bio Farma.

"Jumlah 3 juta dosis itu semuanya adalah vaksin jadi, tetapi Bio Farma masih menunggu izin edar Emergency Use Authorization atau EUA dari BPOM sebelum vaksin itu bisa digunakan. Izin dari BPOM itu baru akan keluar akhir Januari 2021, jadi kemungkinan vaksin  itu baru bisa digunakan bulan Februari 2021" papar Head Of Coorporate Communication PT. Bio Farma, Iwan Setiawan, dalam jumpa pers via zoom meeting PT. Bio Farma, Selasa, 8 Desember 2020.

Baca Juga: KPK Kehilangan Jejak Buronan Harun Masiku, Ini Alasan Pimpinan KPK Nurul Gufron Belum Menangkapnya

Dikutip dari Humas Pemprov Jabar, Indonesia masih menunggu 2,8 juta dosis vaksin Sinovac yang akan datang lagi pada Desember 2020, setelah tahap pertama telah tiba 1,2 juta dosis pada 7 Desember 2020, yang saat ini disimpan PT Bio Farma.

Menurutnya 1,2 juta dosis vaksin tahap awal dari Sinovac China yang sudah berada gudang penyimpanan masih menunggu tambahan 2.8 juta vaksin lagi yang akan didatangkan di bulan Desember ini.

"Kita masih menunggu sekitar 2,8 juta dosis lagi yang akan datang masih di bulan Desember setelah tahap pertama sebanyak 1.2 juta dosis datang tanggal 7 Desember" kata Iwan.

Baca Juga: Amandemen UUD 1945 Beresiko Banyak Kepentingan Masuk

Iwan Setiawan mengemukakan, nantinya saat diedarkan harga vaksin Covid-19  per dosis, diperkirakan  harganya sekitar Rp 200 ribu per dosis, dan satu orang itu harus 2 kali divaksin. "Jadi perkiraan satu orang itu membutuhkan biaya sebesar 400 ribu rupiah untuk vaksinasi" jelasnya.

Untuk penyimpanan dan pendistribusian, Iwan memastikan, PT Bio Farma sudah memiliki pengalaman dan teknologi pendukung untuk itu, karena jenis dan karakter vaksin covid 19 tidak jauh berbeda dengan vaksin-vaksin yang selama ini diproduksi oleh Bio Farma sendri.

Seperti diketahui, vaksin Covid-19 yang masuk pada tahap awal, akan diprioritaskan bagi tenaga kesehatan, yang berhadapan langsung dengan pasien Covid-19

Baca Juga: Nepal dan China Umumkan Puncak Everest 86 Cm Lebih Tinggi

“Untuk tahap awal vaksin yang akan masuk dan juga sudah masuk akan diprioritaskan bagi tenaga kesehatan. Semoga dengan kehadiran vaksin Covid-19 untuk tenaga kesehatan, bisa memberikan keamanan dan perlindungan kepada mereka," ujar Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam konferensi pers daring di Jakarta, Selasa, 8 Desember 2020.

 

Dijelaskan, saat ini pemerintah berupaya memberikan perlindungan kepada tenaga kesehatan dan mereka yang berada di garda terdepan atau frontliner dengan memberikan vaksin Covid-19. Pemberian ini, lanjut dia, akan diberikan setelah mendapatkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Humas Pemprov Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler