BUNTUT Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Keuangan Klub Liga 1 Terancam, Inilah Potensi Kerugian Persib

- 4 Oktober 2022, 06:27 WIB
Buntut tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang,, keuangan klub peserta Liga 1, termsuk Persib Bandung terancam.
Buntut tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang,, keuangan klub peserta Liga 1, termsuk Persib Bandung terancam. /Via/Twitter.com/@f12xos

DESKJABAR– Buntut tragedi sepakbola di stadion Kanjuruhan Malang yang menewaskan 125 penonton, memaksa Presiden Jokowi memerintahkan PSSI untuk menghentikan Liga 1 2022/2023.

Pasca Pandemi Covid-19 yang membuat vakum kegiatan sepakbola secara global, membuat keuangan klub sepakbola mengalami keterpurukan, termasuk yang dialami Persib.

Justru di saat pandemi mulai reda dan kegiatan sepakbola dengan kerumunan penonton sudah dibuka kembali, tragedi stadion Kanjuruhan Malang membuat keuangan klub Liga 1 kembali terancam.

Baca Juga: OPERASI ZEBRA 2022: Inilah Daftar Jenis Pelanggaran dan Besaran Denda Jika Melanggar Tertib Lalu Lintas

Ya, instruksi Presiden Jokowi kepada PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan, membuat semua jadwal pertandingan Liga 1 praktis terhenti.

Imbasnya, partai pertandingan penuh gengsi seperti halnya Arema Malang vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan yakni Persib vs Persija Jakarta pun batal.

Padahal partai El Clasico tersebut harusnya berlangsung di Stadion GBLA Bndung pada Minggu 2 Oktober 2022 atau sehari  pasca tragedi stadion Kanjuruhan Malang yang menewaskan 125 penonton.

Partai Persib vs Persija selama ini selalu menjadi partai yang dipadati penonton  yang membuat pemasukan tiket cukup tinggi.

Mudah-mudahan saja penghentian Liga 1 ini sifatnya hanya sementara yang tidak akan berlangsung cukup lama.

Apalagi dengan adanya instruksi Presiden Jokowi kepada Kapolri untuk mengusut tuntas kejadian memilukan di Stadion Kanjuruhan Malang tersebut, Kapolri segera melakukan langkah-langkah cepat dalam menginvestigasi kejadian.

Sebab, jika penghentian Liga 1 berlangsung lama, maka 18 klub peserta Liga 1 akan terkena imbasnya. Keuangan klub akan terancam.

Baca Juga: Indonesia Butuh 9 Juta Digital Talent, Telkom-ITDRI Gandeng Institut Teknologi Terbaik Dunia, MIT

Lihat saja ketika Covid-19 memaksa Liga dihentikan, klub-klub mengalami kerugian keuangan hingga miliaran rupiah.

Kevakuman Liga 1 akan membuat keuangan klub teracam defisit karena jumlah pemasukan akan jauh menurun, sementara pengeluaran seperti gaji pemain dan biaya operasional harus jalan terus.

Kevakuman Liga 1 juga bisa mengancam sponsor utama yakni BRI melakukan negoisasi ulang nilai sponsornya.

Ini juga yang terjadi saat kevakuman akibat pandemi  Covid dimana sponsor utama meminta negoisasi ulang kesepakatan mereka.

Untuk Liga 1 2022/2023, BRI telah mengucurkan dana Rp 100 miliar sebagai sponsor utama Liga 1 Indonesia.

Potensi kerugian Persib

Penghentian sementara Liga 1 bisa-bisa mengancam keuangan klub, termasuk Persib Bandung.

Lalu seberapa besar potensi kerugian yang akan dialami Persib Bandung?

PT Liga Indonesia Baru atau PT LIB sebagai operator Liga 1 akan memberikan kontribusi komersial kepada setiap klub peserta Liga 1 2022/2023 sebesar Rp 550 juta per bulan.

Baca Juga: Indonesia Peringkat 3 Tragedi Sepak Bola Dunia, FIFA Kibarkan Bendera Setengah Tiang untuk Korban Kanjuruhan

Liga 1 akan berlangsung selama 10 bulan, itu berarti setiap klub akan mendapatkan kontribusi komersial total Rp 5,5 miliar per klub.

Jumlah ini akan bertambah. Seperti yang dikemukakan Dirut PT LIB Akhmad Hadian Lukita.

Menurutnya, setiap klub Liga 1 juga akan mendapatkan uang tambahan dari sumber lain.

Jika pertandingan Liga 1 sementara dihentikan, apakah pemberian-pemberian ini akan terus berjalan?

Bisa jadi akan ada negoisasi ulang di antara PT LIB dengan 18 klub peserta Liga 1.

Kemungkinan itu bisa saja terjadi tergantung berapa lama oenundaan tersebut. Jika berbulan-bulan, tentu ada kemungkinan penyalurannya akan dihentikan sementara selama tidak ada pertandingan.

Dampak yang paling terasa akan dirasakan klub peserta Liga 1. Sebab, sebelum Liga 1 musim 2022/2023 mereka telah mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk belanja pemain dan pelatih.

Pengeluaran rutin yang akan menyedot kuangan klub adalah gaji bulanan pemain dan pelatih.

Persib, contohnya, untuk merekrut sejumlah pemain harus merogoh kocek miliaran rupiah.

Dikutip dari laman transfermart.co.id, nilai transfer beberapa pemain seperti Marc Klok  (Rp 7,82 miliar), Nick Kuipers (Rp 7,39 miliar), Ciro Alves (Rp 6,08 miliar), Febri Haryadi (Rp 5,65 miliar), Ezra Wailan (Rp 5,56 miliar).

Baca Juga: Saksi Sidang BPK: Ade Yasin Tidak Pernah Perintahkan Suap WTP

Belum lagi Persib baru merekrut mantan pelatih Timnas Indonesia Luis Milla yang dikabarkan nilainya miliaran rupiah.

Meski manajemen Persib enggan menyebutkan gaji bulanan yang akan diterima Luis Milla, namun menurut berbagai sumber gaji bulanan yang akan diterima pelatih asal Spanyol itu di kisaran Rp 1 miliar per bulan.

Jumlah ini sama dengan gaji yang diterima ketika menduduki jabatan sebagai pelatih Timnas 2017-2018 yakni Rp 1,1 miliar per bulan.

Sumber pemasukan Persib memang lumayan yang membuat klub kebanggan Jawa Barat ini termasuk klub papan atas.

Salah satunya dari sponsor. Meski manajemen Persib enggan nilai sponsor yang diterima, namun menghadapi Liga 1 2022/2023, jumlah sponsor mencapai 10 buah.

Pemasukan lain adalah dari penjualan tiket, saat Persib bermain tandang di Stadion GBLA Bandung yang berkapasitas 40 ribu tempat duduk.

Kepala Badan Pengelola Pendapatan Daerah (BPPD) Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan bahwa setiap pertandingan kandang Persib di GBLA, mereka akan mendapatkan pajak hiburan sebesar 10 persen yang mencapai Rp 200 juta.

Baca Juga: Konten “Prank” KDRT ke Polisi, Baim Wong dan Paula Verhoeven Ramai Hujatan Berujung Pelaporan ke Polisi 

Itu artinya pemasukan dari penjualan tiket setiap pertandingan kandang Persib mencapai Rp 2 miliar.

Stadion GBLA berkapasitas 40 ribu tempat duduk biasanya selalu penuh oleh bobotoh setiap Persib Bandung berlaga.

Itulah potensi kerugian yang akan dialami Persib dengan penundaan Liga 1 pasca kejadian memilukan di stadion Kanjuruhan Malang.

Ini pula yang harus membuat pelajaran bagi semua pihak, termasuk para supporter untuk menjaga sikap dan bersikap sportifitas yakni menerima dengan legawa apapun hasilnya, kemenangan, imbang, atau kekalahan sekalipun. ***

 

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x