DESKJABAR - Liga BRI 1 yang mempertemukan Persebaya vs Arema di Stadion Kanjuruhan Malang berakhir memilukan. Terjadi kerusuhan usai pertandingan yang mengakibatkan 100 orang lebih meninggal dunia dan ratusan lagi luka-luka.
Awal pertandingan persebaya memasukkan dua gol ke gawang aremania, Namun Aremania menyamakan kedudukan 2-2 .
Seusai turun minum persebaya memasukkan gol lagi oleh Sho Yamamoto pada menit 51 hingga hasil akhir, dengan kedudukan 3 - 2.
Mengetahui kekalahan tim kesayangannya, para aremania turun kelapangan ingin mencari manajemen dan pelatih PS Arema kenapa bisa kalah, pasalnya selama ini tim Singo Edan belum pernah kalah dengan Persebaya.
Baca Juga: Surabaya North Quay, Wisata Bahari yang Dimiliki Surabaya. Miliki Panorama Lautan yang Instagramable
Namun ada reaksi berlebihan dari pihak keamanan yang menembakkan gas air mata ke tribun penonton diatas.
Kejadian ini mengakibatkan reaksi FIFA untuk menindak lanjuti kasus ini, Ada potensi PSSI dilarang menyelenggarakan liga atau sejenis apapun tentang bola selama 8 tahun.
Penggunaan gas air mata untuk pengendalian massa tidak boleh dibawa atau digunakan, itu bunyi pasal 19, kode keamanan FIFA.
Jika berdasarkan pasal ini digunakan FIFA untuk menjatuhkan sanksi kepada Indonesia imbas tragedi Kanjuruhan Malang, diantaranya :
Seluruh pertandingan liga Indonesia dibekukan 8 tahun, Sebuah hukuman yang sangat berat bagi semua yang berkepentingan mulai dari pemain, pelatih, PSSI hingga pelaku ekonomi.