Di awal kemunculannya di ajang Piala Jenderal Sudirman 2015, performa Febri Hariyadi sangat menggoda.
Debutnya memesona bobotoh. Apalagi dia turut menyumbangkan gol ke gawang Persela Lamongan yang dikawal Choirul Huda.
Djadjang Nurdjaman puas. Keberaniannya memasang Febri Hariyadi berbuah manis. Pemain muda potensial telah dilahirkan.
Sejak itu, satu tempat di posisi winger Persib jadi milik Febri Hariyadi. Siapapun pelatih yang menukangi Persib, Febri Hariyadi tidak tergoyahkan.
Tapi kini situasinya berubah. Kehebatan dan keistimewaan Febri Hariyadi merobek pertahanan lawan dari sisi lapangan, disebut bobotoh mulai pudar.
Di jagad maya, banyak bobotoh menyesalkan keputusan manajemen tim mempertahankan Febri Hariyadi.
Masih di jagad maya, Robert Alberts kerap mendapat kecaman jika memasang Febri Hariyadi sebagai starter.
"Sekarang Febri sudah masuk ke usia matang dan tidak bisa dikatakan lagi sebagai talenta muda," ungkap Robert Alberts.
"Jadi Febri harus menempatkan dirinya sebagai pemain yang mapan dan mendapat respek dari pemain dari tim lain karena kualitasnya," sambung Robert Alberts pada wartawan, Selasa 5 Juli 2022.***