Ada Apa dengan Sayap Serang Persib Bandung Febri Hariyadi, Sampai Robert Alberts Kena Getahnya?

- 5 Juli 2022, 19:35 WIB
Sayap serang Persib Febri Hariyadi, dulu cemerlang.
Sayap serang Persib Febri Hariyadi, dulu cemerlang. /instagram @febrihariyadi13/

DESKJABAR - Sayap serang Persib Bandung Febri Hariyadi menjadi salah satu pemain binaan Diklat Persib yang penuh talenta.

Namanya melambung tinggi. Prestasi Febri Hariyadi pun berkibar sangat deras. Bahkan dia menjelma sebagai local hero.

Tapi, dua tahun belakangan ini, nasib malang harus diterimanya. Febri Hariyadi bukan lagi pemain pujaan bobotoh.

Baca Juga: KABAR GEMBIRA, Garena FF Segera Rilis Kembali 4 SG 2 M1887, Ada M1887 Rapper Underworld, Ini Bocorannya

Febri Hariyadi kini jadi pemain yang paling tidak disukai bobotoh. Kritikan tajam selalu menyapanya, setiap kali kelar membela Persib.

Performa Febri Hariyadi dianggap bobotoh sudah menurun. Eksistensinya di mata bobotoh, sudah kalah jauh dari pesaingnya di Persib.

"Sejak saya datang dan bergabung ke tim Persib, saya selalu melihat (komentar buruk) mengenai Febri," kata Robert Alberts.

Baca Juga: Bosen Masak Daging Qurban Cuma Gitu Aja? Cobain Dibikin Ini, Dijamin Nambah Nasi Terus

"Febri memiliki kualitas. Tapi Febri harus tahu bagaimana caranya bisa memaksimalkan kualitasnya," sambung Robert Alberts.

Prestasi si dunia pesepakbola memang tidak pernah diduga. Ada pasang surutnya, tanpa diketahui kapan terjadi.

Di awal kemunculannya di ajang Piala Jenderal Sudirman 2015, performa Febri Hariyadi sangat menggoda.

Debutnya memesona bobotoh. Apalagi dia turut menyumbangkan gol ke gawang Persela Lamongan yang dikawal Choirul Huda.

Baca Juga: Luar Biasa! Dispatch Akhirnya Mewawancara 20 Saksi dalam Kasus Bullying Nam Joo Hyuk, Tuduhan Itu Tidak Benar!

Djadjang Nurdjaman puas. Keberaniannya memasang Febri Hariyadi berbuah manis. Pemain muda potensial telah dilahirkan.

Sejak itu, satu tempat di posisi winger Persib jadi milik Febri Hariyadi. Siapapun pelatih yang menukangi Persib, Febri Hariyadi tidak tergoyahkan.

Tapi kini situasinya berubah. Kehebatan dan keistimewaan Febri Hariyadi merobek pertahanan lawan dari sisi lapangan, disebut bobotoh mulai pudar.

Di jagad maya, banyak bobotoh menyesalkan keputusan manajemen tim mempertahankan Febri Hariyadi.

Masih di jagad maya, Robert Alberts kerap mendapat kecaman jika memasang Febri Hariyadi sebagai starter.

"Sekarang Febri sudah masuk ke usia matang dan tidak bisa dikatakan lagi sebagai talenta muda," ungkap Robert Alberts.

"Jadi Febri harus menempatkan dirinya sebagai pemain yang mapan dan mendapat respek dari pemain dari tim lain karena kualitasnya," sambung Robert Alberts pada wartawan, Selasa 5 Juli 2022.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah